Smelter Nikel Dibakar Pekerja, Begini Kinerja PT Virtue Dragon Nickel Industry
JAKARTA – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyayangkan terjadinya pembakaran smelter nikel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe, Sulawesi Utara oleh para pekerjanya. Dikabarkan, peristiwa pembakaran bermula dari demonstrasi sejumlah massa dari luar pabrik. Para pekerja mendesak perusahaan agar buruh yang sudah bekerja di atas tiga tahun diangkat sebagai pegawai tetap. “Saya […]

Ananda Astri Dianka
Author


JAKARTA – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyayangkan terjadinya pembakaran smelter nikel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe, Sulawesi Utara oleh para pekerjanya.
Dikabarkan, peristiwa pembakaran bermula dari demonstrasi sejumlah massa dari luar pabrik. Para pekerja mendesak perusahaan agar buruh yang sudah bekerja di atas tiga tahun diangkat sebagai pegawai tetap.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Saya sangat menyesalkan. Pembakaran tak perlu terjadi karena perusahaan dan karyawan bisa melakukan dialog untuk mencapai jalan keluar dari masalah yang dihadapi,” kata Agus dalam keterangan resmi, Rabu, 16 Desember 2020.
Ia juga mengimbau agar pekerja lebih bisa menahan diri dan membuka ruang dialog dengan pihak manajemen untuk menyelesaikan segala isu secara transparan agar kejadian ini tidak terulang kembali.
Sebaliknya, ia juga meminta perusahaan untuk mematuhi seluruh peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, termasuk memastikan pemenuhan hak para pekerja.
Kabar pembakaran ini, menurut Agus, sangat berpengaruh pada kinerja pemerintah yang tengah menggaet investasi ke dalam negeri. Di lain sisi, industri nikel sangat penting bagi hilirisasi dan penguatan struktur industri.
Kinerja PT VDNI
Menelisik kinerja PT VDNI, sejatinya perusahaan ini telah merealisasikan investasinya sebesar US$1miliar untuk membangun 15 tungku Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF).
Proyek ini memiliki total kapasitas produksi mencapai 800 ribu metrik ton per tahun untuk menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI) yang memiliki kadar nikel 10-12%.
Adapun fasilitas smelter tersebut memiliki luas area 700 hektare, alias menjadi salah satu fasilitas pemurnian bijih nikel terbesar di Indonesia. Sebagai informasi, PT VDNI adalah anak perusahaan Jiangsu Delong Nickel Industry Co., Ltd yang merupakan produsen feronikel terkemuka di dunia.
Saat ini, perusahaan afiliasi PT VDNI, sedang membangun pabrik smelter nikel dengan kapasitas produksi NPI sebanyak 1,2 juta ton per tahun dan pabrik untuk memproduksi stainless steel dengan kapasitas sebanyak 3 juta ton per tahun.
Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) juga mencatat, industri smelter telah membuktikan kontribusinya secara signifikan bagi perekonomian nasional. Sepanjang tahun 2019, ekspornya menembus US$7 miliar.
Tahun ini, ditaksir menembus US$8-10 miliar. Hingga saat ini, investasi di sektor ini mencapai USD15-16 miliar.
“Selain bermanfaat terhadap penerimaan devisa negara, industri nikel di tanah air juga berkontribusi mengurangi defisit neraca perdagangan,” tambah Agus.
