Resmi Beroperasi, Proyek Lapangan Belato Fase-1 Blok Merangin II Bakal Produksi Minyak 700 BOPD
JAKARTA – Proyek Lapangan Belato Fase-1 Blok Merangin II, Sumatera Selatan resmi beroperasi dengan kemampuan produksi kurang lebih 600 – 700 barell of the day (BOPD). Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama PT Seleraya Merangin Dua (SRMD) selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), merealisasikan proyek tersebut selama kurun waktu […]

Aprilia Ciptaning
Author


JAKARTA – Proyek Lapangan Belato Fase-1 Blok Merangin II, Sumatera Selatan resmi beroperasi dengan kemampuan produksi kurang lebih 600 – 700 barell of the day (BOPD).
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama PT Seleraya Merangin Dua (SRMD) selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), merealisasikan proyek tersebut selama kurun waktu lima bulan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Seluruh tahapan meliputi, Plan of Development (POD), monitoring, hingga pembahasan aspek komersial.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengungkapkan, prosesnya dimulai dari pembahasan Oil Transportation Agremeent (OTA) dengan Pertagas untuk pemanfaatan pipa Tempino-Plaju.
Selanjutnya, dilakukan kesepakatan bersama dengan PT Pertamina EP – BWP Meruap dalam penggunaan fasilitas unloading Tempino. Terakhir, pihaknya membahas kegiatan trucking dari Belato ke Tempino.
“Produksi minyak tersebut selanjutnya dikirim dan diolah di Kilang Plaju,” ujar Julius dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Selasa, 30 Maret 2021.
Dengan beroperasinya proyek ini, kinerja KKKS tahun ini ditargetkan mampu memproduksi 4.750 BOPD. Target ini dinaikkan 79% dibandingkan dengan produksi 2020 sebesar 2.640 BOPD.
Adapun pencapaian SRMD ini, ungkap Julias, diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif terhadap produksi minyak nasional, tetapi juga mendorong KKKS kategori kecil untuk mengembangkan potensi lebih optimal.
Sebab, SKK Migas mencatat capaian produksi minyak tahun lalu yang dihasilkan oleh KKKS kecil, secara keseluruhan baru mencapai 90% atau setara 60.838 BOPD. “Jumlah ini belum mencapai target,” kata Julius.
