Recurring Income Perkuat Lippo Karawaci Hadapi Gejolak Ekonomi
JAKARTA – Recurring income atau pendapatan berulang berperan penting dalam mendukung pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Kontribusinya yang hampir mencapai 80% berimbas positif pada stabilitas ekonomi perusahaan. Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas, menyampaikan bahwa recurring income menjadi kekuatan tersendiri bagi LPKR dalam menghadapi situasi pasar yang bergejolak. “Proporsi recurring income yang tinggi menjadi indikator […]

wahyudatun nisa
Author


Siloam Hospitals
(Istimewa)JAKARTA – Recurring income atau pendapatan berulang berperan penting dalam mendukung pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Kontribusinya yang hampir mencapai 80% berimbas positif pada stabilitas ekonomi perusahaan.
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas, menyampaikan bahwa recurring income menjadi kekuatan tersendiri bagi LPKR dalam menghadapi situasi pasar yang bergejolak.
“Proporsi recurring income yang tinggi menjadi indikator perusahaan memiliki fundamental yang kuat,” ujar Sukarno, Kamis 5 Maret 2020.
Kesehatan finansial perseroan dengan proporsi recurring income yang besar menjadi kekuatan terbesar LPKR dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, salah satunya dampak dari merebaknya virus corona.
Apalagi, LPKR memiliki bisnis di bidang kesehatan yang diprediksi akan menghadapi permintaan tinggi. Sebab, kebutuhan akan kesehatan terus meningkat.
Berdasarkan data pada siaran pers perseroan, menyebutkan selama sembilan bulan 2019 LPKR mendapatkan total pendapatan sebesar Rp8,274 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 11,3% dari pendapatan yang telah disesuaikan sebesar Rp7,43 triliun.
Peningkatan pendapatan didukung oleh pertumbuhan recurring income yang kuat terutama dari segmen healthcare LPKR yakni Siloam Hospitals. Pendapatan reccuring income ini memiliki kotribusi sebesar 80% dari total keseluruhan pendapatan LPKR.
Pada periode tersebut, pendapatan Siloam Hospitals mencapai Rp5,216 triliun yang berkontribusi terhadap 78,6% dari total recurring income.
Sementara, pendapatan dari segmen bisnis LPKR Mal & lain-lain sebesar Rp1,423 triliun yang berkontribusi 21,4% dari total recurring income di periode yang sama.
