Perusahaan Nikel Asal China Akui Bakal Perluas Investasi di Indonesia
erusahaan nikel asal China, Lygend Resources & Technology Co Ltd mengakui akan terus memperluas investasinya di Indonesia.

Ananda Astri Dianka
Author


Pertambangan nikel milik PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). / Vale.com
(Istimewa)JAKARTA – Perusahaan nikel asal China, Lygend Resources & Technology Co Ltd mengakui akan terus memperluas investasinya di Indonesia.
Hal ini disampaikan Cai Jianyong selaku Chairman Lygend dalam Forum Kerja Sama Pertambangan ASEAN-China di Nanning, Daerah Otonomi Guangxi pada (21/05).
“Hingga kini kami masih terus memperluas investasi di Indonesia,” kata dia, dikutip dari Antara, Minggu 23 Mei 2021.
Jianyong menyebutkan, perusahaannya berinvestasi senilai US$1,2 miliar sejak 2018 di Pulau Obi, Maluku Utara.
Forum tersebut digelar oleh Kementerian Sumber Daya Alam China dengan mengambil tema “Building the Belt and Road, Strengthening Green Mining“. Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun turut menghadiri pembukaan forum yang digelar di wilayah selatan China itu.
Koordinator Kerja Sama pada Pusat Sumber Daya Mineral, Batu Bara dan Panas Bumi Kementerian ESDM, Armin Tampubolon, menjadi panelis secara daring dalam forum tersebut.
Demikian pula Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Profesor Panut Mulyono, menjadi panelis secara daring dalam sesi “Forum of Presidents of China-ASEAN Geosciences Universities“.
Forum tersebut menjadi agenda penting dalam kerangka China-ASEAN Expo dan China-ASEAN Business and Investment Summit yang mempertemukan kalangan pemerintah dan pelaku usaha di bidang pertambangan serta akademisi dari negara-negara ASEAN dan China. (RCS)
