Maroko Ajak Indonesia Kembangkan Proyek Mineral dan Batu Bara
JAKARTA – Indonesia dan Maroko sepakat menjalin kerja sama tukar informasi terkait pengembangan proyek efisiensi energi dan peluang potensi investasi di infrastruktur ketenagalistrikan. Kesepakatan ini dilakukan dalam acara 1st Meeting Joint Committee on Energy antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Kementerian Energi, Pertambangan, dan Lingkungan Maroko secara virtual, awal pekan ini. Selain […]

Aprilia Ciptaning
Author
JAKARTA – Indonesia dan Maroko sepakat menjalin kerja sama tukar informasi terkait pengembangan proyek efisiensi energi dan peluang potensi investasi di infrastruktur ketenagalistrikan.
Kesepakatan ini dilakukan dalam acara 1st Meeting Joint Committee on Energy antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Kementerian Energi, Pertambangan, dan Lingkungan Maroko secara virtual, awal pekan ini.
Selain itu, kedua belah pihak juga setuju untuk melakukan penelitian ke arah komersialisasi di bidang ocean energy dan bioenergi, serta riset bersama di bidang photovoltaic (PV) dan solar thermal.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
“Maroko mengajak Indonesia, khususnya BUMN untuk terlibat pada pengembangan sektor mineral dan migas. Tujuannya untuk melakukan survei kegeologian dan tukar informasi dalam sistem digital serta surveillance data geologi,” jelas Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Sunindyo Suryo Herdadi dalam keterangan resmi, Jumat, 25 Juni 2021.
Ke depan, Indonesia dan Maroko akan menjalankan investasi di bidang mineral dan batu bara dengan keahlian di bidang kegeologian, serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang geologi, mineral dan batu bara.
Menurut Suyo, bagi Indonesia Maroko merupakan salah satu mitra strategis di sektor ESDM. Negara tersebut dianggap mampu membuka peluang kerja sama dengan negara-negara Afrika lainnya, khususnya bagian utara yang mempunyai hubungan erat dengan Eropa bagian selatan.
Sebagai informasi, pertemuan ini sendiri merupakan implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) tentang sektor energi dan mineral antara Indonesia dengan Maroko yang telah ditandatangani pada tahun 2018 silam di Jakarta.
