Mantap! Eximbank Dorong Komoditas Lokal Pegunungan Ijen Tembus Pasar Ekspor
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menggenjot produk agribisnis di Banyuwangi, Jawa Timur, agar bisa menembus pasar ekspor. Direktur Pelaksana II LPEI, Maqin U Norhadi mengatakan kawasan perbatasan antara Bali dan Jawa Timur ini berpotensi mengungkit Pendapatan Asli Daerah (PAD) bila berhasil membawa pelaku agribisnisnya ke pasar ekspor.

Muhamad Arfan Septiawan
Author


Penandatanganan kerja sama antar pihak, LPEI dengan Koperasi Klaster Ijen Banyuwangi (KKIB) dan PT Souvantara Portaverda Gemilang (Souvantara) /Dok Kementerian Keuangan
(Istimewa)JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menggenjot produk agribisnis di Banyuwangi, Jawa Timur, agar bisa menembus pasar ekspor.
Direktur Pelaksana II LPEI Maqin U Norhadi mengatakan kawasan perbatasan antara Bali dan Jawa Timur ini berpotensi mengungkit Pendapatan Asli Daerah (PAD) bila berhasil membawa pelaku agribisnisnya ke pasar ekspor.
Norhadi melihat sejumlah kawasan di Banyuwangi sangat strategis dalam pengembangan produk agribisnis. Selain objek pariwisata, Banyuwangi pun memiliki produk beras dan kopi yang telah lama dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat, khususnya di lereng pegunungan Ijen.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Dua komoditas dari Banyuwangi ini diklaim Norhadi telah dikelola dengan baik sehingga memiliki nilai dan daya saing yang tinggi. Namun, pengelolaan yang baik itu belum didorong oleh pemasaran yang maksimal sehingga perlu digenjot untuk menembus pasar baru.
“Sebagai upaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha dan menciptakan daya saing berkualitas ekspor, LPEI membangun sinergi dan kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi di Kawasan Agrowisata Ijen Banyuwangi. Antara lain program pelatihan sertifikasi organik bagi para petani beras dan kopi,” ungkap Norhadi dalam keterangan resmi, Rabu, 26 Mei 2021.
Sinergi dan komitmen LPEI tersebut dituangkan dalam bentuk penandatanganan kerja sama antar pihak, LPEI dengan Koperasi Klaster Ijen Banyuwangi (KKIB) dan PT Souvantara Portaverda Gemilang (Souvantara) pada 5 Mei 2021.
Tidak hanya itu, kerja sama ini diharapkan bisa mendorong efek lanjutan dari terciptanya kawasan agrowisata yang berdaya saing di Banyuwangi. Norhadi memastikan bakal memperkuat peran LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) dalam mendukung program pemerintah memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19.
Sementara itu, Asisten Pemkab Banyuwangi Bidang Perekonomian dan Pembangunan Guntur Priambodo mengatakan aktivitas perdagangan internasional bakal terdorong maksimal berkat wilayah letak geografis yang strategis. Guntur optimis adanya Pelabuhan Banyuwangi membuat pelaku usaha di wilayahnya semakin banyak yang merambah pasar ekspor.
“Ekspor langsung juga sudah bisa dilakukan melalui Pelabuhan Banyuwangi, sehingga kita sangat dukung kerja sama KKIB, Souvantara dan LPEI agar komoditas kopi dan beras Banyuwangi dapat masuk ke Pasar Internasional” ujar Guntur.
Adapun program kerja sama pelatihan LPEI ini bakal berlangsung selama tujuh bulan. Usai pelatihan, Guntur optimis produk pelaku usaha di Banyuwangi makin memiliki daya saing di level internasional.
“Dan diharapkan di akhir tahun 2021 ini, KKBI sudah dapat melakukan ekspor perdana bagi komoditi beras dan kopi,” ujar Maqin. (LRD)
