Konsumsi Lebaran Dongkrak Inflasi Mei Menjadi 0,32 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Mei 2021 sebesar 0,32% month to month (mtm). Secara tahunan (year on year/yoy), angka inflasi pada Mei 2021 sebesar 1,68%.

Muhamad Arfan Septiawan
Author


Pedagang menunggu pembeli di kios los daging, Pasar Keabyoran Lama, Jakarta, Senin, 3 Mei 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Mei 2021 sebesar 0,32% month to month (mtm). Secara tahunan (year on year/yoy), angka inflasi pada Mei 2021 sebesar 1,68%.
Momentum lebaran membuat angka inflasi melesat dari sebelumnya hanya 0,13%. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan kenaikan harga bahan pangan menjadi pemacu utama inflasi pada Mei 2021.
Setianto merinci, harga bahan pangan yang memantik inflasi itu antara lain daging ayam dan ikan segar 0,04% dan daging sapi 0,02%. Lalu, minyak goreng dan lauk pauk berkontribusi 0,01% terhadap inflasi bulan lalu.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks pengeluaran selama lebaran,” kata Setianto dalam konferensi pers, Rabu, 2 Juni 2021.
Selain itu, inflasi Mei 2021 juga didorong oleh kenaikan harga tarif angkutan udara sebesar 0,04%. Lalu kenaikan harga emas, perhiasan, kereta api, dan tarif angkutan angkatan kota yang naik tipis 0,01%.
Sebanyak 78 dari 90 kota/kabupaten yang disurvei BPS dilaporkan mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi berada di Manokwari sebesar 1,82%.
Tingkat inflasi Indonesia pada Mei 2021 tidak jauh berbeda dalam kisaran sejumlah konsensus lembaga. Menurut konsensus Bloomberg, ekspektasi inflasi Indonesia pada tahun ini berada di angka 1,64%.
Masih akan Rendah
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekspektasi Indonesia pada tahun ini bakal bergerak di rentang maksimal 2%. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut inflasi di Indonesia masih akan rendah hingga akhir tahun ini.
Hal itu tidak lepas dari masih tertahannya daya beli masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Inflasi Indonesia diperkirakan baru akan melesat hingga 4% pada 2022.
“Inflasi baru akan meningkat paling cepat di tahun depan, tahun ini masih akan rendah karena awal pemulihan,” ujar Perry dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rabu, 2 Juni 2021.
