Kantongi Izin BPOM, BUMN Indofarma Siap Produksi Obat Terapi COVID-19 Ivermectin Generik
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjamin PT Indofarma Tbk (INAF) siap memproduksi obat terapi COVID-19 Ivermerctin generik 12 miligram (mg) usai mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Muhamad Arfan Septiawan
Author


BUMN farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) / Dok. Perseroan
(Istimewa)JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjamin PT Indofarma Tbk (INAF) siap memproduksi obat terapi COVID-19 Ivermectin generik 12 miligram (mg) usai mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat buatan anak perusahaan PT Biofarma (Persero) itu nantinya bakal dijual dengan harga Rp5.000-Rp7.000 per tablet.
Mantan Bos Inter Milan itu mengatakan kapasitas produksi Ivermectin oleh Indofarma mencapai 4 juta per bulan. Produksi obat murah ini, kata Erick, diharapkan bisa menjadi jalan keluar dari lonjakan harga obat terapi COVID-19 di Indonesia saat ini.
Erick menyebut tengah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait peredaran serta penggunaan obat tersebut.
- Banjir Insentif Pajak Berlanjut, Simak yang Diperpanjang Hingga Akhir Tahun Ini
- Terpukul Pandemi, KAI Telan Kerugian Rp303,4 Miliar di Kuartal I/2021
- Kredit Pintar Sediakan Akses Internet untuk Panti Asuhan Muslim Nusantara
“Alhamdulillah hari ini keluar izin edar dari BPOM. Kami terus melakukan komunikasi insentif dengan Kemenkes sesuai rekomendasi BPOM. Koordinasi dengan Kemenkes kaitannya obat Ivermectin ini harus mendapat izin dokter dalam penggunaan keseharian,” ujar Erick dalam konferensi pers, Senin, 21 Juni 2021.
Ivermectin, kata Erick, tengah diteliti lebih lanjut di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Kendati demikian, studi yang sudah ada saat ini membuktikan obat Ivermectin efektif untuk mencegah seseorang terpapar COVID-19.
Erick berencana memakai obat ini sebagai pencegahan sekaligus terapi bila hasil penelitian Balitbangkes telah rampung. Erick memastikan obat ini akan didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia, terutama zona merah.
“Saya dapatkan kabar saya rasa cukup gembira, bahwa dalam terapi daripada penyembuhan, mengantisipasi untuk menjaga diri kita sehingga penularan bisa diturunkan, Ivermectin ini dianggap dalam terapi-terapi cukup baik,” ujar Erick.
Gerak Saham Farmasi
Tidak lama usai Erick Thohir mengumumkan produksi Ivermectin, saham INAF terpantau langsung melesat.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat harga saham INAF melesat 510 point atau 24,64%, parkir di posisi Rp2.580 pada akhir perdagangan Senin, 21 Juni 2021.
INAF tidak sendirian, saham anggota Holding BUMN Farmasi pun ikut melesat merespon pengumuman Erick Thohir. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) mengalami kenaikan 580 poin atau 24,89% menjadi Rp2.910 pada akhir perdagangan.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga kecipratan efek produksi obat COVID-19 tersebut. Saham KLBF tercatat menguat 120 poin atau 8,82% menjadi Rp1.480.
Senasib, harga saham PT Tempo Scan Pacific (TSPC) merangkak naik 80 poin atau 5,26% ke level Rp1.600 di akhir perdagangan Senin, 21 Juni 2021. (LRD)
