Dukung Investasi dan Perdagangan di Indonesia, Bank Dunia Kucurkan Pendanaan Rp11,5 Triliun
The World Bank atau Bank Dunia hari ini menyetujui pendanaan sebesar US$800 juta atau setara Rp11,5 triliun

Aprilia Ciptaning
Author


JAKARTA – The World Bank atau Bank Dunia hari ini menyetujui pendanaan sebesar US$800 juta atau setara Rp11,5 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dolar Amerika Serikat) untuk mendukung reformasi kebijakan investasi dan perdagangan Indonesia.
Selain itu, pendanaan ini juga ditujukan untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi di Tanah Air.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen menjelaskan, pembiayaan ini diberikan sebagai dukungan kebijakan pembangunan atau development policy operation (DPO) yang disusun atas dua pilar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Pertama, meningkatkan investasi dengan membuka lebih banyak sektor bagi investasi swasta, khususnya investasi asing langsung. Selain itu, menambah tenaga profesional di pasar tenaga kerja, serta mendorong investasi swasta pada Energi Baru Terbarukan (EBT).
Kemudian pilar kedua, Satu menyebut pendanaan ini untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan harga komoditas pangan pokok maupun bahan baku. Hal ini bisa sekaligus memfasilitasi akses manufaktur.
“Sejalan dengan hubungan kerja antara Grup Bank Dunia (WBG) dengan pemerintah Indonesia, kegiatan ini diselaraskan secara penuh dengan Kerangka Kerja Kemitraan Negara atau Country Partnership Framework (CPF) yang belum lama ini diadopsi,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Rabu, 16 Juni 2021.
Dalam hal ini, penguatan daya saing dan ketahanan ekonomi diidentifikasi sebagai cara penting untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
Ke depan, peningkatan investasi diharapkan bisa terpacu oleh reformasi pendanaan seiring dengan kebutuhan pengelolaan lingkungan.
“Bank Dunia akan bekerja sama dengan mitra pembangunan lainnya untuk mendukung pemerintah dalam memperkuat upaya pengelolaan lingkungan hidup pada semua sektor,” ungkapnya. (RCS)
