BI: Penjualan Eceran April 2020 Menurun
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei penjualan eceran menunjukkan penurunan yan dibuktikan dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang menurun sebesar 16,9% year-on-year (yoy) pada April 2020, lebih dalam dibandingkan penurunan 4,5% (yoy) pada Maret 2020. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, penurunan tersebut bersumber dari kontraksi penjualan pada seluruh komoditas. […]

Aprilia Ciptaning
Author


Pedagang menunggu pembeli di Pasar Pesanggrahan, Jakarta, Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei penjualan eceran menunjukkan penurunan yan dibuktikan dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang menurun sebesar 16,9% year-on-year (yoy) pada April 2020, lebih dalam dibandingkan penurunan 4,5% (yoy) pada Maret 2020.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, penurunan tersebut bersumber dari kontraksi penjualan pada seluruh komoditas.
“Berdasarkan seluruh kelompok yang dipantau, penurunan penjualan terdalam dialami oleh subkelompok sandang, barang budaya, dan rekreasi,” ujarnya dalam siaran tertulis, Selasa, 16 Juni 2020.
Onny juga memperkirakan, penjualan eceran masih akan menurun pada Mei 2020. Prediksi tersebut dilihat dari prakiraan pertumbuhan IPR Mei 2020 yang sebesar -22,9% (yoy). Seluruh komoditas yang disurvei, ujarnya, mengalami kontraksi.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Adapun kontraksi terdalam juga terjadi pada subkelompok sandang, yakni 77,8% (yoy), lebih dalam dari kontraksi bulan April 2020 yang sebesar 70,9%.
Sementara itu, tekanan inflasi yang dilihat dari sisi harga, kata Onny, diperkirakan akan sedikit meningkat pada tiga bulan mendatang.
“Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan mendatang (Juli 2020) sebesar 162,6 karena permintaan diprediksi akan meningkat pada perayaan Iduladha,” ungkapnya.
Sedangkan untuk tekanan harga enam bulan mendatang (Oktober 2020), Onny memperkirakan IEH menurun sebesar 146,4 lebih rendah dibandingkan September 2020 yang sebesar 153.
