BI Bikin Standar Kompetensi SPPUR
Bank Indonesia membuat standar kompetensi sumber daya manusia Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR). Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan standar itu dibuat dengan menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Sinergi itu salah satu kunci untuk kita maju membangun Indonesia dengan SDM (sumer daya manusia),” kata Sugeng di Kantor Pusat BI, […]

Khoirul Anam
Author


Deputi Gubernur BI, Sugeng, Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kemnaker RI, Bambang Satrio Lelono, dan Ketua BNPB, Kunjung Masehat saat menandatangi nota kesepahamanan di Ruang Function, Gedung Bank BI, Senin (9/3). (Sumber: TrenAsia)
(Istimewa)Bank Indonesia membuat standar kompetensi sumber daya manusia Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR).
Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan standar itu dibuat dengan menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Sinergi itu salah satu kunci untuk kita maju membangun Indonesia dengan SDM (sumer daya manusia),” kata Sugeng di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020.
Kerja sama tersebut dilakukan antara BI, Kemenaker, dan BNSP, yang dituangkan dalam perjanjian nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Penandatanganan dilakukan di Gedung BI oleh Deputi Gubernur BI Sugeng, Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kemnaker Bambang Satrio Lelono, dan Ketua BNSP Kunjung Masehat.
Nota kesepahaman ini berlaku dari 2020-2025. Isinya terdiri dari standardisasi kompetensi, penyiapan infrastruktur, pengawasan penyelenggara sertifikasi, penyediaan dana dan/ atau informasi, hingga sosialisasi.
Sertifikasi ini akan diterapkan bagi sektor perbankan maupun teknologi finansial (fintech) yang melakukan transaksi keuangan. Terlebih, BI juga akan mengampanyekan penggunaan standar QR code pada pekan ini.
Saat yang sama, Menaker Ida Fauziyah mengatakan perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan standar kompetensi SDM di perbankan. “Karena ini era digital, maka memastikan kesiapan SDM pengelola perbankan ini sendiri,” ujarnya.
