Industri

78 Persen Target, PTPW Raih Kontrak Baru Rp128 Miliar

  • JAKARTA – PT Pratama Widya Tbk (PTPW) mengantongi kontrak anyar sebesar Rp128 miliar. Capaian ini telah mencakup 78% target kontrak perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelaksana konstruksi tersebut. Corporate Secretary and Business Development Pratama Widya Richad Antonio menyampaikan jumlah kontrak itu sudah menyentuh 78% target kontrak samapi akhir tahun 2020 yaitu sebesar Rp164 miliar. […]

<p>Pengerjaan salah satu proyek infrastruktur PT Pratama Widya Tbk. / pratamawidya.com</p>

Pengerjaan salah satu proyek infrastruktur PT Pratama Widya Tbk. / pratamawidya.com

(Istimewa)

JAKARTA – PT Pratama Widya Tbk (PTPW) mengantongi kontrak anyar sebesar Rp128 miliar. Capaian ini telah mencakup 78% target kontrak perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelaksana konstruksi tersebut.

Corporate Secretary and Business Development Pratama Widya Richad Antonio menyampaikan jumlah kontrak itu sudah menyentuh 78% target kontrak samapi akhir tahun 2020 yaitu sebesar Rp164 miliar. Perolehan itu mayoritas berasal dari proyek infrastuktur. Kontribusinya mencapai 70,4%.

“Dengan adanya Instruksi Menteri (Inmen) Nomor 2 tahun 2020 yang menjamin pekerjaan jasa konstruksi tetap berlanjut di tengah pandemi, mendorong PTPW dapat memperoleh kontrak baru senilai Rp128 miliar,” ujar Richad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 3 September 2020.

Richad menekankan di saat sektor swasta sedang menurun, perusahaannya justru bisa tetap tumbuh. Hal ini dikarenakan pembangunan infrastuktur Indonesia masih dibutuhkan guna membangkitkan ekonomi ketika pandemi berakhir.

Oleh karena itu, emiten konstruksi ini memfokuskan diri untuk memperoleh pekerjaan infrastruktur dari pemerintah. Menurutnya, sektor infrastruktur akan bertumbuh seiring dengan kenaikan anggaran kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam rancangan anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) 2021.

Di sisi lain, perseroan juga mengaku telah mengubah pendekatan belanja modal atau capital expenditure (capex). Adapun, capex yang disiapkan perusahaan bersandi saham PTPW ini sebesar Rp103,76 miliar untuk tahun 2020.

Menurutnya, jika perusahaan lain mempunyai banyak alat berat, namun PTPW memilih untuk merampingkan diri. Pasalnya, semakin banyak alat berat, semakin tinggi beban depresiasi sehingga laba perusahaan tergerus.

“Kami memaksimalkan penggunaan alat berat yang ada dan meningkatkan mutu pemeliharaan alat,” tegasnya.

Dia juga menyebutkan perseroan tidak melakukan efisiensi besar-besaran ataupun melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan karena kegiatan usaha tetap berjalan dan tidak terganggu oleh pandemi ini.

Sepanjang 2020, emiten konstruksi ini menargetkan pendapatan di kisaran Rp185 miliar dengan laba bersih di atas 20%. Untuk menunjang bisnis, proyek infrastuktur di wilayah Indonesia timur kini menjadi fokus perseroan. Sebab, perseroan membidik proyek Ibu Kota Baru.

“Namun, proyek Ibu Kota Baru saat ini tengah mengalami penundaan karena anggaran kementerian PUPR tahun 2020 mengalami realokasi sebanyak dua kali. Awalnya sebesar Rp120 triliun menjadi Rp75,6 triliun,” tutur dia.