Transportasi dan Logistik

Diskon Tarif Tol Juni–Juli 2025: Masyarakat Bisa Hemat Rp4,4 Triliun

  • Diskon tarif tol yang akan diberikan mencapai 20% dari tarif normal, berlaku di seluruh ruas tol yang ikut serta. Skema ini disebut-sebut setara dengan diskon yang pernah diterapkan saat mudik Lebaran 2025, dan akan menjadi insentif langsung bagi pengguna jalan tol di masa liburan sekolah tahun ini.
Tol Cijago.jpg
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berencana mengoperasikan Tol Cinere - Jagorawi ruas Limo - Krukut secara penuh pada Rabu, 20 Desember 2023 pukul 00.00 WIB (Dok. PUPR)

JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali menggulirkan paket insentif ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat. Salah satu kebijakan yang cukup mencolok adalah diskon tarif tol sebesar 20% yang akan diberlakukan selama periode libur sekolah Juni hingga Juli 2025. 

Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam mendorong konsumsi domestik, bersama dengan stimulus transportasi, subsidi energi, dan bantuan sosial. 

Potongan Tarif Tol Hingga 20% 

Diskon tarif tol yang akan diberikan mencapai 20% dari tarif normal, berlaku di seluruh ruas tol yang ikut serta. Skema ini disebut-sebut setara dengan diskon yang pernah diterapkan saat mudik Lebaran 2025, dan akan menjadi insentif langsung bagi pengguna jalan tol di masa liburan sekolah tahun ini. 

Periode Berlaku Diskon Tol 

Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 5 Juni 2025 dan berakhir di akhir Juli 2025, dengan total durasi sekitar dua bulan. Periode ini mencakup puncak masa liburan sekolah, yang biasanya juga menjadi momen peningkatan aktivitas perjalanan darat antarkota. 

Sasaran dan Ruas Tol yang Terdampak 

Diskon tarif tol ini ditargetkan untuk mendukung sekitar 110 juta perjalanan kendaraan selama periode tersebut. Walaupun daftar resmi ruas tol partisipan belum dirilis, diperkirakan ruas-ruas besar seperti Trans-Jawa, Trans-Sumatera, Jakarta–Cikampek, dan Jagorawi akan termasuk dalam kebijakan ini. Skema partisipasi akan disesuaikan oleh BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) bersama para operator BUJT (Badan Usaha Jalan Tol). 

Estimasi Penghematan: Rp4,4 Triliun Kembali ke Masyarakat 

Jika tarif rata-rata per perjalanan tol diasumsikan sebesar Rp200.000, maka total nilai transaksi dari 110 juta perjalanan mencapai Rp22 triliun. Dengan potongan 20%, masyarakat akan menghemat sekitar Rp4,4 triliun selama dua bulan. Angka ini diharapkan menjadi stimulus langsung yang mendorong peningkatan konsumsi dan perputaran uang di sektor lain. 

Baca Juga: Mengupas Sasaran dan Efektivitas Diskon Listrik 50 Persen dalam Paket Stimulus Terbaru

Respons Operator Tol dan Pemerintah 

Meski disambut positif oleh sebagian masyarakat, kebijakan ini juga memunculkan tanda tanya dari para operator. Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) menilai urgensi diskon saat liburan sekolah tidak sebesar saat mudik Lebaran, karena tidak terjadi lonjakan lalu lintas ekstrem. 

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian PUPR dan BPJT sedang membahas skema teknis, termasuk mekanisme reimbursement kepada BUJT dan kemungkinan subsidi silang untuk menyeimbangkan beban biaya operasional. 

Dampak Ekonomi dan Mobilitas Masyarakat 

Pemberian diskon tarif tol ini diharapkan membawa sejumlah dampak positif: 

1. Mendorong Konsumsi Domestik 

Dengan penghematan biaya perjalanan, masyarakat diprediksi memiliki lebih banyak dana untuk belanja kebutuhan harian, pariwisata, dan sektor jasa lainnya. 

2. Menyebarkan Aktivitas Ekonomi 

Kawasan di sekitar ruas tol berpotensi mengalami peningkatan kunjungan. Hal ini menguntungkan pelaku usaha ritel, kuliner, dan pariwisata lokal. 

3. Kendali Mobilitas 

Walau bukan bertujuan utama mengurangi kepadatan lalu lintas, diskon ini tetap diperkirakan tidak akan memicu lonjakan signifikan hingga melebihi kapasitas jalan tol.