Transportasi dan Logistik

Bingshan Makmur Indonesia Resmi Diluncurkan, Sinergi Kemitraan Baru dalam Industri Rantai Dingin

  • Indonesia selangkah lebih maju dalam pengembangan infrastruktur rantai dingin nasional (Cold Chain). Hal ini ditandai dengan peluncuran resmi PT Bingshan Makmur Indonesia (BMI), sebuah perusahaan patungan antara Thermo Asri Makmur dan Dalian Bingshan Engineering & Trading Co., Ltd.
1000525514.jpg
Peluncuran Joint Venture PT Bingshan Makmur Indonesia (BMI) (Kiri-kanan) Direktur PT Bingshan Makmur Indonesia Jonathan Halim, Direktur Utama PT Bingshan Makmur Indonesia Jason Halim, Direktur PT Bingshan Makmur Indonesia Wang Feng, dan Deputy General Manager PT Bingshan Makmur Indonesia Bi Shuguang, menggunting pita dalam peluncuran perusahaan patungan (joint venture) PT Bingshan Makmur Indonesia (BMI) dalam ajang International Indonesia Seafood & Meat (IISM) dan Indonesia Cold Chain Expo 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Sabtu (10/5/2025). Hadirnya PT Bingshan Makmur Indonesia (BMI) merupakan wujud sinergi antara teknologi global dan kapabilitas layanan lokal. Kehadirannya bertujuan untuk menghadirkan solusi rantai dingin yang efisien, ramah lingkungan, dan andal guna mendukung pertumbuhan sektor makanan, minuman, perikanan, logistik, dan farmasi di Indonesia. (BMI)

JAKARTA  — Indonesia selangkah lebih maju dalam pengembangan infrastruktur rantai dingin nasional (Cold Chain). Hal ini ditandai dengan peluncuran resmi PT Bingshan Makmur Indonesia (BMI), sebuah perusahaan patungan antara Thermo Asri Makmur dan Dalian Bingshan Engineering & Trading Co., Ltd.

Peluncuran BMI berlangsung di ajang International Indonesia Seafood & Meat (IISM) Expo dan Indonesia Cold Chain Expo di Jakarta. Perusahaan patungan ini membawa semangat transformasi, menjawab kebutuhan penyimpanan dan transportasi suhu terkontrol yang semakin krusial di tengah pertumbuhan sektor makanan olahan, farmasi, dan logistik di Indonesia.

Direktur Utama BMI, Jason Halim, menjelaskan bahwa perusahaan ini merupakan sinergi antara teknologi global dan kapabilitas layanan lokal, dengan tujuan menyediakan solusi rantai dingin yang efisien, ramah lingkungan, dan andal untuk mendukung pertumbuhan sektor makanan, minuman, makanan laut, logistik, dan farmasi di Indonesia.

"Visi kami adalah menjadikan solusi rantai dingin lebih mudah diakses, efisien, dan ramah lingkungan bagi pelaku usaha dari skala kecil hingga besar di seluruh Indonesia," jelas Jason dalam peluncuran di Jiexpo pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Dalam peluncuran tersebut, BMI menampilkan beberapa produk unggulan dari Bingshan, seperti cold room skala kecil untuk bisnis kecil, freezer dapur untuk usaha katering, dan unit kondensasi luar ruangan 20 hp (OCU) untuk proyek HVAC berskala industri. Pameran ini mencerminkan variasi dan skala produk mereka yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai jenis bisnis.

Dalam kesempatan yang sama Direktur BMI, Wang Feng, dari pihak Bingshan, menyampaikan bahwa pendirian BMI sebagai proyek internasional pertama mereka merupakan bentuk kepercayaan terhadap potensi besar pasar Indonesia.

“Kami telah membangun banyak perusahaan patungan di dalam negeri bersama merek global, tetapi Indonesia adalah yang pertama kami pilih untuk ekspansi luar negeri. Ini bukti komitmen kami terhadap pertumbuhan rantai dingin di Asia Tenggara,” ujarnya.

Sekadar informasi, Menurut Mordor Intelligence, pasar logistik rantai dingin Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 10% selama periode 2025 hingga 2030.

Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap penyimpanan dan transportasi dengan suhu terkontrol pada sektor-sektor utama seperti makanan dan minuman, farmasi, dan pertanian.

Pertumbuhan ini juga didukung oleh ekspansi pesat e-commerce dan industri makanan olahan, disertai dengan meningkatnya ekspektasi konsumen dan perubahan kebutuhan rantai pasok. Faktor-faktor ini menekankan pentingnya solusi rantai dingin dalam memastikan keamanan, kualitas, dan efisiensi produk di seluruh jaringan distribusi.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh MarkNtel Advisors, industri rantai dingin Indonesia diperkirakan akan mencapai ukuran pasar sebesar US$5,2 miliar pada tahun 2030, meningkat dari US$3 miliar pada tahun 2024.

Peluncuran BMI juga menandai pergeseran penting dalam peta kompetisi industri pendingin Indonesia, dari dominasi lokal menuju era kolaborasi teknologi global. Dengan penggabungan kekuatan ini, BMI diposisikan menjadi pionir dalam menghadirkan solusi cold chain yang terintegrasi, kompetitif, dan berkelanjutan.