Suku Bunga The Fed Turun, Saatnya Bid BBRI, SMGR, dan BMRI?
- The Fed menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 3,75–4%. Sentimen ini mendukung penguatan saham sensitif suku bunga seperti BBRI, SMGR, dan BMRI. Simak level beli, target harga, serta batas stop loss untuk trading hari ini.

Ananda Astri Dianka
Author

JAKARTA, TRENASIA.ID – Tim Analis Bareksa merekomendasikan tiga saham unggulan untuk perdagangan hari ini, Kamis 30 Oktober 2025, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Rekomendasi ini seiring langkah Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) yang kembali menurunkan suku bunga acuannya.
Dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 29 Oktober 2025, The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75–4%, level terendah sejak 2022. Langkah tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar dan menandai pelonggaran kebijakan moneter lanjutan di tengah perlambatan ekonomi global.
Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan bahwa arah kebijakan selanjutnya akan bergantung pada data ekonomi terbaru, sehingga kemungkinan pemangkasan tambahan pada Desember masih terbuka. Bagi pasar domestik, keputusan ini menjadi sentimen positif jangka pendek, terutama untuk saham-saham sensitif terhadap suku bunga seperti sektor perbankan, properti, dan semen.
Rekomendasi Saham
1. BBRI – Beli Akumulatif di Rp3.800–3.890
Saham BBRI ditutup naik 1,04% ke posisi Rp3.890 pada 29 Oktober. Analis Bareksa merekomendasikan aksi beli akumulatif di rentang Rp3.800–3.890, dengan target ambil untung di Rp4.050 dan Rp4.150, serta batas stop loss di Rp3.650.
2. SMGR – Beli Saat Koreksi di Rp2.650–2.710
Harga saham SMGR stagnan di Rp2.710. Saham emiten semen milik negara ini direkomendasikan beli saat koreksi di level Rp2.650–2.710, dengan target harga Rp2.800–2.850 dan stop loss di Rp2.550.
3. BMRI – Beli Akumulatif di Rp4.500–4.630
Saham BMRI menguat 3,1% ke Rp4.650. Rekomendasi beli akumulatif diberikan di kisaran Rp4.500–4.630, dengan target jual di Rp4.800 dan Rp4.900, serta stop loss di Rp4.300.
Tabel: Rekomendasi Saham Hari Ini (30/10/2025)
| Stock Pick (Rp) | BBRI | SMGR | BMRI |
|---|---|---|---|
| Last Price | 3.890 | 2.710 | 4.650 |
| Recommendation | Accumulative Buy | Buy on Pullback | Accumulative Buy |
| Entry Range | 3.890 | 2.710 | 4.630 |
| 3.800 | 2.650 | 4.500 | |
| Target Price (TP) 1 | 4.050 | 2.800 | 4.800 |
| Target Price (TP) 2 | 4.150 | 2.850 | 4.900 |
| Stop Loss | 3.650 | 2.550 | 4.300 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 29/10/2025
Pergerakan Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 29 Oktober 2025 menguat 0,91% ke level 8.166, dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp3,8 triliun. Menurut riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia, penguatan terbesar terjadi pada sektor basic materials (3,44%), financials (1,56%), dan consumer cyclicals (1,54%).
Sementara itu, sektor yang melemah meliputi industrials (-0,95%), properties & real estate (-0,74%), technology (-0,66%), dan infrastructures (-0,26%). Beberapa saham yang menopang penguatan indeks antara lain BBCA yang naik 3,93% ke Rp8.600, BMRI (3,1% ke Rp4.650), dan BRMS (8,77% ke Rp930).
Rupiah tercatat melemah tipis 14 poin ke posisi Rp16.619 per dolar AS. Secara teknikal, IHSG hari ini diproyeksikan bergerak dalam kisaran 8.043 (support) hingga 8.272 (resistance) dengan potensi melanjutkan penguatan di akhir sesi.

Ananda Astri Dianka
Editor