Pentingnya Manajemen Emosi saat Berutang: Tips Ibu yang Gunakan Paylater
- Tanpa disadari, keputusan finansial diambil saat emosi lagi nggak stabil. Contohnya, habis capek kerja terus langsung checkout keranjang belanja buat “healing”, atau buru-buru beli mainan anak karena merasa bersalah terlalu sibuk. Bahkan, nggak sedikit yang akhirnya tergoda pakai pinjaman daring karena kepepet kebutuhan penting kayak bayar sekolah atau belanja bulanan.

Idham Nur Indrajaya
Author

JAKARTA, TRENASIA.ID- Dalam keseharian para ibu, peran yang diemban nggak main-main. Mulai dari urus anak, kerja, sampai jaga emosi seluruh rumah — semuanya numpuk jadi satu. Tapi dari sekian banyak tanggung jawab, satu hal yang sering luput disadari adalah: ibu juga pegang kendali utama dalam urusan keuangan keluarga.
Masalahnya, kadang tanpa disadari, keputusan finansial diambil saat emosi lagi nggak stabil. Contohnya, habis capek kerja terus langsung checkout keranjang belanja buat “healing”, atau buru-buru beli mainan anak karena merasa bersalah terlalu sibuk. Bahkan, nggak sedikit yang akhirnya tergoda pakai pinjaman daring karena kepepet kebutuhan penting kayak bayar sekolah atau belanja bulanan.
Menurut Marissa Meditania, M.Psi., Psikolog Klinis, keputusan finansial yang diambil para ibu seringkali bukan karena nggak peduli, tapi karena situasi yang memaksa bertindak cepat. “Bayangkan saja, Bu, banyak keputusan penting yang harus dibuat sambil masak, antar anak sekolah, atau beres-beres rumah. Dalam kondisi seperti itu, kebutuhan hari ini jadi terasa jauh lebih mendesak dibanding dampaknya nanti,” ujar Marissa melalui pernyataan tertulis yang diterima TrenAsia, Kamis, 31 Juli 2025.
- Andelsbolig: Ketika Rumah Layak Tak Harus Mahal
- Kenapa Harga Saham Bergerak Duluan Sebelum Laporan Keuangan Rilis?
- Berikut Cara Membuka Rekening Menganggur yang Diblokir
Dan ternyata, ini bukan cuma cerita satu-dua orang. Data dari Kredivo dan Katadata Insight Center tahun 2024 menunjukkan bahwa hampir 50% pengguna layanan Paylater adalah perempuan, dengan usia dominan di rentang 18–35 tahun. Bahkan, di layanan pinjaman daring, perempuan mendominasi lebih dari 50% pengguna.
Angka ini jadi sinyal kuat bahwa akses ke layanan keuangan digital, termasuk Paylater, makin terbuka lebar bagi perempuan—termasuk para ibu rumah tangga yang menjadi penentu penting dalam keputusan keuangan keluarga.
Manfaat Bisa, Tapi Waspada Juga Harus
Meskipun layanan Paylater dan pinjaman daring bisa jadi solusi praktis, tetap ada risiko yang perlu diwaspadai. Satgas PASTI OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mencatat bahwa pada tahun 2024, lebih dari 15.000 aduan masuk terkait pinjaman ilegal. Dan siapa yang paling banyak melapor? Lagi-lagi, perempuan usia produktif antara 26–35 tahun.
Jadi, alih-alih jadi penyelamat keuangan rumah tangga, keputusan terburu-buru untuk akses kredit digital malah bisa berujung pada masalah baru kalau nggak dibarengi pemahaman yang cukup.
Kabar baiknya, data dari Kredivo menunjukkan bahwa banyak ibu justru memanfaatkan Paylater secara cerdas dan bertanggung jawab. Mayoritas pengguna yang sudah menikah menggunakan layanan ini untuk kebutuhan penting, seperti:
- Belanja bahan makanan: 66,9%
- Produk kesehatan dan kecantikan: 16,4%
- Kebutuhan anak dan rumah tangga: 10,1%
Artinya, ketika digunakan dengan bijak, Paylater bisa jadi alat bantu keuangan yang efektif, bukan jebakan yang bikin pusing tujuh keliling.
Kredivo Hadir dengan Edukasi dan Teknologi Canggih
Sebagai pionir layanan Paylater di Indonesia, Kredivo paham betul peran besar para ibu dalam menjaga keuangan keluarga tetap aman. Melalui berbagai kampanye edukasi seperti Kredicast, Generasi Djempolan, hingga #AutoMikir dan #AndaiAndaPandai, Kredivo mendorong masyarakat—khususnya ibu—untuk lebih paham soal manfaat, risiko, dan cara pakai layanan keuangan digital dengan benar.
Menurut Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, “Kami menyadari bahwa peran ibu sangat krusial, termasuk dalam mengelola keuangan keluarga. Melalui akses keuangan digital yang mudah dan aman, kami ingin membantu para ibu memiliki kontrol lebih besar atas kondisi finansial rumah tangga.”
Indina juga menambahkan bahwa Kredivo mendukung program literasi keuangan dari OJK. “Kami percaya bahwa edukasi finansial adalah kunci, terutama untuk perempuan dan ibu rumah tangga. Karena itu, kami terus berupaya memperluas jangkauan dan memberikan informasi yang tepat, agar para ibu semakin siap menjaga ketahanan keuangan keluarga, baik untuk saat ini maupun masa depan,” katanya.
Baca Juga: Utang Pendidikan Mahasiswa AS Tembus Rp29.000 Triliun
4 Tips Bijak Pakai Paylater Ala Kredivo & Psikolog
Biar nggak salah langkah dan keuangan tetap aman terkendali, yuk simak tips dari Kredivo dan Marissa Meditania berikut ini:
1. Kenali Emosi Dulu, Baru Ambil Keputusan
Lagi lelah, cemas, atau emosional? Coba tarik napas dulu, Bu. Jangan langsung klik “bayar” atau “ajukan”. Emosi yang nggak stabil bikin kita rentan ambil keputusan impulsif, apalagi kalau menyangkut uang. Mulailah biasakan mindful spending—belanja karena butuh, bukan karena sedang merasa nggak enak hati atau stres.
2. Cek Cash Flow, Jangan Sampai Boncos
Paylater memang praktis, tapi tetap harus ada batasannya. Idealnya, total cicilan tidak lebih dari 30% dari penghasilan bulanan. Dengan begitu, keuangan keluarga tetap stabil, dan kita nggak keteteran bayar cicilan bulan depan.
3. Pastikan Paylater Resmi dan Terdaftar di OJK
Sebelum pakai, selalu pastikan bahwa layanan Paylater yang digunakan resmi dan diawasi oleh OJK. Layanan ilegal biasanya nggak transparan, bunganya tinggi, bahkan bisa menyalahgunakan data pribadi. Jangan ragu buat cek legalitasnya langsung di laman resmi OJK, ya Bu!
4. Diskusikan dengan Pasangan atau Orang Terpercaya
Ibu nggak harus menghadapi semua beban sendirian. Ajak pasangan atau orang terdekat untuk berdiskusi soal keuangan. Selain bisa bantu cari solusi, diskusi ini juga bisa jadi ruang buat curhat dan mendapat dukungan emosional.
- Ekspor Batu Bara Anjlok, Target PNPB Terkoreksi Rp15 Triliun
- Data Pribadi RI Akan Ditransfer ke AS, Ini 12 Cara Lindungi Privasimu
- Pusat Data AI Habiskan 700.000 Galon Air Sehari Agar Tak Kepanasan
Keputusan Finansial Ibu Adalah Warisan untuk Anak
Menurut Marissa, pola pengelolaan keuangan ibu bukan cuma berdampak hari ini, tapi juga jadi cerminan untuk anak-anak di rumah. “Tanpa disadari, anak-anak belajar soal uang bukan dari nasihat, tapi dari apa yang mereka lihat setiap hari. Jadi, cara ibu mengelola uang bisa jadi pelajaran hidup buat anak-anak,” katanya.
Makanya, keputusan finansial sebaiknya diambil dalam kondisi sadar dan tenang, bukan saat emosi meledak-ledak. Di sinilah pentingnya edukasi, pemahaman, dan kesadaran untuk mengelola Paylater secara bijak.
Kredivo sendiri juga menerapkan responsible lending dengan teknologi berbasis AI. Artinya, limit kredit yang diberikan ke pengguna akan disesuaikan secara berkala berdasarkan kemampuan dan rekam jejak pengguna. Tujuannya jelas: agar penggunaan Paylater tetap aman, terukur, dan nggak kebablasan.

Amirudin Zuhri
Editor