Inovasi Baru! Reksa Dana USD Ini Punya Tenaga AI dan Booster Saham AS
- Kolaborasi Bareksa, Quantit, dan STAR Asset Management (STAR AM) melahirkan inovasi baru di industri reksa dana Indonesia. Mereka memperkenalkan STAR Fixed Income Neo AI Dollar, reksa dana pendapatan tetap berbasis USD yang dilengkapi sentuhan kecerdasan buatan serta eksposur saham AS hingga 15%. Produk ini menawarkan kombinasi stabilitas aset pendapatan tetap dan peluang pertumbuhan saham teknologi berbasis AI.

Ananda Astri Dianka
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID - Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pengelolaan reksa dana mulai mendapat perhatian di Indonesia. Namun, menggabungkan kemampuan AI dengan momentum pertumbuhan saham Amerika Serikat yang masih solid, lalu memasukkannya ke dalam struktur reksa dana pendapatan tetap yang stabil, menjadi langkah inovatif yang belum pernah muncul sebelumnya di pasar lokal.
Bareksa, yang dikenal memiliki ekosistem investor ritel terbesar di Indonesia, menggandeng Quantit, perusahaan fintech asal Korea yang berfokus pada pengembangan AI untuk wealth management dan berpengalaman di pasar AS, Korea, hingga Vietnam untuk menawarkan solusi investasi yang lebih pintar dan relevan bagi investor masa kini.
Kolaborasi perdana ini dilakukan bersama STAR Asset Management (STAR AM) melalui peluncuran produk baru: STAR Fixed Income Neo AI Dollar, yakni reksa dana pendapatan tetap berdenominasi USD yang dilengkapi eksposur saham AS.
STAR AM selama ini dikenal mampu menjaga stabilitas produk pendapatan tetapnya. Dalam produk baru ini, stabilitas tersebut mendapat tambahan “booster” berupa saham-saham AS hingga maksimal 15%. Tujuannya, risiko tetap terjaga, namun potensi kenaikan pasar saham AS yang tahun ini mencatatkan return 11% pada indeks S&P 500 per 18 November 2025 bisa ikut dimanfaatkan. Kenaikan itu sebagian besar terdorong oleh performa saham teknologi berbasis AI.
Strategi yang memadukan pendapatan tetap USD dengan sentuhan pasar saham global ini tentu lebih kompleks. Di sinilah AI dari Bareksa dan Quantit berperan penting, membantu manajer investasi melakukan analisis dan mengambil keputusan lebih cepat dan presisi. Berdasarkan backtesting 10 tahun, produk ini membukukan rata-rata imbal hasil sekitar 5,7%–8,5% per tahun. Meski demikian, catatan ini bukan jaminan kinerja di masa mendatang.
Hasil tersebut terbilang menarik karena rata-rata imbal hasil reksa dana USD pendapatan tetap di Indonesia selama setahun terakhir hanya 4,48% (per 18 November 2025). Sementara deposito USD satu tahun berada di kisaran 2% berdasarkan suku bunga LPS.
CEO & Co-founder Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan inovasi ini lahir dari komitmen perusahaan untuk menghadirkan intelligent investing bagi seluruh investor. “Kami berkomitmen menyediakan produk investasi inovatif yang membantu nasabah mencapai target finansialnya,” ujarnya.
Hal senada disampaikan CEO Quantit, Han DuckHee. “Dengan pengalaman kami di Korea dan Amerika, kami percaya teknologi AI dapat membawa efisiensi, disiplin, dan kinerja yang lebih tangguh bagi investor Indonesia,” kata dia.
Sementara itu, Direktur STAR AM, Erwin Faizal, menyebut kolaborasi ini menandai era baru pengelolaan dana di Indonesia. “Kami memasuki era baru, di mana stabilitas aset pendapatan tetap USD dipadukan dengan peluang pertumbuhan saham AS, dan diperkuat kecerdasan buatan untuk menavigasi pasar global yang dinamis secara lebih cepat dan presisi, tanpa meninggalkan kendali manusia,” ujarnya.
Produk yang kini dalam tahap finalisasi dan ditargetkan meluncur pada awal Desember ini dibahas dalam talkshow eksklusif bertema “Inside the AI Mind: Can Technology Outsmart the Market?”. Acara tersebut menghadirkan Karaniya sebagai moderator, serta Han DuckHee (CEO Quantit), Seong Min Park (CIO Quantit), dan Erwin Faizal (Direktur STAR AM) sebagai pembicara.
Talkshow ini menjadi bagian dari rangkaian 9th Fund Night 2025: “Investment Intelligence: Unlocking AI-Powered Fund”, ajang apresiasi tahunan Bareksa bagi reksa dana berkinerja tinggi dan ber-GCG baik. Tahun ini, kategori reksa dana USD ditambahkan, seiring meningkatnya minat investor ritel terhadap investasi global.
Lonjakan minat tersebut pula yang mendorong lahirnya STAR Fixed Income Neo AI Dollar. Produk ini dirancang untuk investor ritel yang ingin mendapatkan peluang dari saham AS, tetapi tetap menginginkan stabilitas dari instrumen pendapatan tetap USD.
Karaniya menegaskan, meski AI berperan besar dalam analisis, keputusan akhir pengelolaan portofolio tetap berada di tangan manajer investasi di STAR AM. “Ke depan, Bareksa akan terus memperluas ekosistem AI-driven investing, baik dalam dolar maupun rupiah, demi menghadirkan investasi cerdas bagi seluruh investor Indonesia,” tutupnya.

Ananda Astri Dianka
Editor
