Tren Pasar

BREN dan BRMS Masuk MSCI, IHSG Langsung Ngegas Tembus ATH

  • IHSG mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level 8.570, didorong oleh nilai transaksi jumbo Rp42,15 triliun akibat rebalancing MSCI. Saham BREN dan BRMS yang masuk indeks global menjadi penopang utama penguatan indeks.
Listing MUTU - Panji 5.jpg
Nampak karyawan tengah melihat pergerakan harga saham MUTU yang langsung naik 34,26% menjadi Rp145 sesaat setelah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 9 Agustus 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan sejarah baru pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 24 November 2025. Indeks ditutup melesat 1,85% atau 155,90 poin ke level 8.570, menembus rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High).

Lonjakan ini didukung oleh nilai transaksi yang luar biasa ramai, mencapai Rp42,15 triliun. Volume perdagangan melibatkan 49,89 miliar saham dalam 2,55 juta kali transaksi. Ramainya transaksi ini dipicu oleh momentum rebalancingindeks MSCI yang berlaku efektif pada penutupan pasar hari ini.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai penguatan IHSG ini ditopang oleh rebalancing MSCI November 2025. Selain itu, sentimen positif datang dari penguatan mata uang Asia dan Rupiah terhadap Dolar AS, seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.

1. Efek Rebalancing MSCI: BREN dan BRMS Jadi Primadona

Pemicu utama lonjakan transaksi adalah implementasi perubahan konstituen Indeks MSCI Indonesia. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) resmi masuk ke dalam MSCI Global Standard Index.

Masuknya kedua emiten ini memicu aksi beli masif dari investor institusi global. Tercatat total transaksi di BREN mencapai Rp7,01 triliun, sementara BRMS mencatatkan transaksi Rp4,82 triliun. Keduanya menjadi penopang utama penguatan indeks hari ini.

2. Penggerak Pasar: Blue Chip dan Sektor Properti

Hampir seluruh sektor bergerak di zona hijau, dipimpin oleh sektor properti, utilitas, dan energi. Saham-saham blue chipberkapitalisasi besar menjadi motor penggerak utama kenaikan IHSG, dengan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)melesat 5,71% ke Rp3.700.

Sektor perbankan juga solid. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melesat 3,03% ke level Rp5.100 per saham. Kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar ini memberikan kontribusi poin yang signifikan terhadap rekor baru IHSG.

3. Sentimen GOTO: CEO Baru dan Isu Merger

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga menjadi sorotan. Sempat melesat 6,25% ke level Rp68 pada sesi pertama, GOTO ditutup naik terbatas 1,56% ke Rp65. Pergerakan ini seiring dengan pengumuman pergantian CEO dari Patrick Walujo ke Hans Patuwo.

Sentimen ini diperkuat oleh konfirmasi Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengenai adanya pembicaraan rencana penggabungan antara Grab dan GoTo. Diskusi ini berlangsung di tengah pembahasan penyempurnaan Perpres tentang ojek online.

4. Isu Regulasi: Demutualisasi Bursa Efek

Dari sisi regulasi, pemerintah dan otoritas pasar modal tengah menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Demutualisasi Bursa Efek. Langkah ini merupakan mandat UU P2SK untuk mengubah struktur kelembagaan BEI agar kepemilikan sahamnya lebih luas.

Transformasi ini diharapkan memperkuat tata kelola dan meningkatkan likuiditas perdagangan. Sementara dari AS, investor menantikan rilis data PPI dan retail sales bulan September yang sempat tertunda akibat government shutdown.

5. Proyeksi Phintraco Sekuritas dan Saham Pilihan

Secara teknikal, Phintraco Sekuritas melihat IHSG telah berhasil keluar dari area konsolidasinya. "Secara teknikal, IHSG ditutup menguat di atas level MA5... Indikator MACD dan Stochastic RSI juga mengindikasikan peluang berlanjutnya penguatan," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas.

Dengan sinyal bullish tersebut, Phintraco memproyeksikan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menuju level psikologis 8.600 pada perdagangan Selasa, 25 November 2025. Adapun saham pilihan (top picks) yang direkomendasikan meliputi MEDC, TLKM, BBCA, BMRI, dan UNVR.