10 Negara dengan Cadangan Emas Tertinggi 2025, AS Unggul
- Cadangan emas di Amerika Serikat (AS) lebih banyak dari ada semua negara BRICS. AS memiliki cadangan emas resmi terbesar di dunia, dan emas merupakan salah satu aset inti bagi bank sentral.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Emas selalu memiliki peran penting dalam keuangan dunia, bukan karena kilaunya, tetapi karena nilainya yang stabil di tengah ketidakpastian global. Bank sentral di berbagai negara masih terus menyimpan emas dalam cadangan devisa mereka.
Mengapa? Karena emas berfungsi sebagai pelindung terhadap inflasi, fluktuasi mata uang, dan ketidakpastian finansial.
Pada tahun 2025, banyak negara akan terus mempertahankan cadangan emas yang besar, menunjukkan betapa pentingnya emas dalam ekonomi internasional. Lalu, negara mana saja yang memiliki cadangan emas terbesar?
Dilansir dari akun Instagram @investywise, cadangan emas di Amerika Serikat (AS) lebih banyak dari ada semua negara BRICS. AS memiliki cadangan emas resmi terbesar di dunia, dan emas merupakan salah satu aset inti bagi bank sentral.
Dilansir dari akun Instagram @wealth, negara ini menyimpan sekitar 8.100 ton emas, jumlah terbesar di dunia. Jika dijumlahkan lima negara BRICS asli, totalnya sekitar 5.800 ton, sehingga AS masih lebih unggul.
Kekuatan ini penting karena emas dapat digunakan sebagai jaminan likuid saat krisis, memberikan fleksibilitas dalam kebijakan ekonomi. Jadi, negara mana saja yang memiliki cadangan emas besar? Mari kita lihat 10 negara dengan cadangan emas terbesar di tahun 2025.
Negara dengan Cadangan Emas Tertinggi 2025
Dilansir dari MMTC PAMP, berikut negara dengan cadanngan emas terbesar 2025:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat menempati posisi teratas dengan cadangan emas terbesar. Hingga 2025, diperkirakan negara ini menyimpan lebih dari 8.100 ton emas, sebagian besar disimpan di brankas aman seperti Fort Knox. Besarnya cadangan emas ini juga mendukung posisi kuat dolar AS di kancah global saat ini.
2. Jerman
Jerman menempati peringkat kedua dengan cadangan emas lebih dari 3.350 ton. Sebagian besar emasnya disimpan di brankas di Frankfurt, sementara sebagian lainnya masih berada di brankas di luar negeri. Emas menjadi bagian penting dari keamanan finansial Jerman.
3. Italia
Italia tetap berada di posisi ketiga dengan cadangan emas hampir 2.450 ton. Meskipun negara ini ekonominya naik turun, bank sentralnya terus mengandalkan emas sebagai aset aman jangka panjang.
4. Prancis
Dengan cadangan sekitar 2.435 ton, emas menjadi alat yang sangat efektif bagi Bank Sentral untuk mengendalikan dan menjaga stabilitas moneter di wilayahnya.
5. Rusia
Cadangan emas Rusia tahun ini mencapai lebih dari 2.300 ton. Meskipun menghadapi tekanan geopolitik dan sanksi, Rusia terus membeli emas secara konsisten dalam dekade terakhir, terutama untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang asing.
6. China
China secara konsisten menambah cadangan emasnya dan pada 2025 memegang lebih dari 2.200 ton. Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, China memandang emas sebagai bagian dari strategi untuk mendukung yuan dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
7. Swiss
Swiss yang dikenal dengan netralitas finansial dan kekuatan perbankannya, memiliki sekitar 1.040 ton emas. Mengingat jumlah penduduknya yang kecil, cadangan emas per kapita di Swiss termasuk salah satu yang tertinggi di dunia.
8. India
India menempati peringkat ke-8 di dunia dengan cadangan emas sekitar 800 ton di bank sentralnya pada 2025. Jumlah ini belum termasuk emas yang dimiliki secara pribadi oleh rumah tangga dan kuil di India, yang termasuk salah satu yang terbesar di dunia.
9. Belanda
Belanda memiliki cadangan emas sedikit di bawah 620 ton. Beberapa tahun lalu, negara ini memindahkan sebagian besar emasnya kembali ke penyimpanan domestik dari bank asing, menunjukkan meningkatnya kepercayaan dalam menggunakan emas sebagai cadangan.
10. Turki
Di posisi ke-10 ada Turki, dengan cadangan emas hampir 550 ton. Dalam beberapa tahun terakhir, negara ini menghadapi tantangan mata uang dan memanfaatkan emas sebagai penyangga untuk menjaga keseimbangan ekonomi.

Distika Safara Setianda
Editor
