Nasional & Dunia

Tak Berubah Sejak 2016, BRI Kembali Dapat Peringkat idAAA

  • JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAAA kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Rating tersebut disematkan untuk Obligasi Berkelanjutan I/2016 Tahap II Seri C senilai Rp2.823,5 miliar, yang akan jatuh tempo pada Februari 2021. Diketahui, sejak April 2016 hingga saat ini, rating ini bertahan dengan outlook idAAA. Efek utang […]

<p>Gedung BRI. / Dok. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk</p>

Gedung BRI. / Dok. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(Istimewa)

JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAAA kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Rating tersebut disematkan untuk Obligasi Berkelanjutan I/2016 Tahap II Seri C senilai Rp2.823,5 miliar, yang akan jatuh tempo pada Februari 2021.

Diketahui, sejak April 2016 hingga saat ini, rating ini bertahan dengan outlook idAAA. Efek utang tersebut merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefinfo.

Obligasi BRI yang akan jatuh tempo dipertahankan di rating idAAA,” tulis Danan Dito dan Hasnalia Hanifah selaku analis Pefindo dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Kamis, 10 Desember 2020.

Menurutnya, kesiapan perseroan untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh alat likuid berupa penempatan kepada Bank Indonesia (BI) dan bank lain. Per akhir September 2020, jumlahnya mencapai Rp140,8 triliun.

Perusahaan pelat merah yang dipimpin oleh Sunarso ini pun merupakan  juara bertahan sebagai bank yang menempati posisi pertama aset terbesar di Tanah Air. Hingga kuartal III-2020, jumlah aset bank bersandi BBRI ini mencapai Rp1.447,8 triliun.

Meskipun demikian, laba bersih secara konsolidasi anjlok 42,7% year-on-year (yoy) menjadi Rp14,15 triliun. Jumlah ini jauh lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya Rp24,7 triliun.

Selain itu, pendapatan perseroan juga tergerus 7,47% yoy menjadi Rp56,05 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp60,58 triliun.

Bank yang berfokus pada segmen mikro ini menyalurkan kredit sebesar Rp935,35 triliun per September 2020. Angkanya tumbuh 6,6% yoy dibandingkan dengan Rp877,4 triliun per September 2019. Penyaluran kredit tersebut dilakukan seiring dengan NPL yang terjaga di angka 3,12%. Secara konsolidasi, NPL coverage sebesar 203,47%.

Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BRI meningkat 15% yoy dari Rp987 triliun menjadi Rp1.131 triliun per kuartal III tahun ini.