Nasional & Dunia

Stunting Sumbang Kerugian Negara Sampai Rp390 Triliun

  • JAKARTA – Hera Nurlita, Kepala Seksi Mutu Gizi, Kementerian Kesehatan mengatakan tiap  investasi sebesar US$1 dola pada pencegahan stunting dapat menghasilkan US$30 dolar. Angka ini diperoleh berdasarkan data Bank Dunia (2017) yang menyebut jika stunting menimbulkan kerugian sebesar 2%-3% dari produk domestik bruto (PDB). Untuk Indonesia persentase ini setara dengan kerugian mencapai Rp390 triliun. “Stunting […]

<p>Sumber: trenasia</p>

Sumber: trenasia

(Istimewa)

JAKARTA – Hera Nurlita, Kepala Seksi Mutu Gizi, Kementerian Kesehatan mengatakan tiap  investasi sebesar US$1 dola pada pencegahan stunting dapat menghasilkan US$30 dolar.

Angka ini diperoleh berdasarkan data Bank Dunia (2017) yang menyebut jika stunting menimbulkan kerugian sebesar 2%-3% dari produk domestik bruto (PDB). Untuk Indonesia persentase ini setara dengan kerugian mencapai Rp390 triliun.

“Stunting sumbang kerugian negara 2%-3% terhadap PDB. Dampaknya sangat besar,” katanya saat ditemui dalam diskusi publik di Jakarta, Jumat, (28/02).

Secara nasional, angka stunting turun menjadi 27,6% pada 2019 silam. Angka ini turun dari 30,8% pada tahun sebelumnya.

Meski turun, jumlah tersebut masih di atas standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO), yakni maksimal 20%.

Pemerintah sendiri memasukkan stunting sebagai salah satu program utama dalam rencana pembangunnan jangka menengah nasional (RPJMN). Dengan target menurunkan angka stunting hingga di angka 14% pada 2024.

Stunting sendiri sangat erat kaitannya dengan angka kemiskinan di Indonesia, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab anak dapat menjadi stunting, antara lain makanan yang tidak beragam gizi, sanitasi buruk, penghasilan rendah, dan sebagainya.

“Ada banyak faktor, angka kemiskinan menjadi awal tidak tercukupinya gizi yang diperlukan anak pada awal masa perkembangannya.”

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Indonesia per September 2019 mencapai 9,22%. Jumlah tersebut turun sebanyak 0,44% jka dibandingkan dengan periode yang sama di 2018.

Tingginya angka kemiskinan berdampak pada rendahnya indeks pengembangan manusia di Indonesia. Persatuan Bangsa-bangsa (United Nations/ UN) merilis data pada 2018 yang menunjukkan Indonesia menempati urutan ke-116 terendah dari 189 negara.