Nasional & Dunia

Instagram Menambahkan Alat Bagi Pengguna untuk Menandai Informasi Palsu

  • Instagram menambahkan alat untuk melaporkan posting yang dianggap salah oleh penggunanya. Hal tersebut disampaikan perusahaan pada kamis lalu. Sebagai situs berbagi foto milik Facebook Inc (FB.O), Instagram mencoba untuk membendung informasi yang salah dan pelanggaran lain pada platformnya. Memang, unggahan informasi palsu tidak dilarang di salah satu rangkaian layanan media sosial Facebook, tetapi perusahaan mengambil […]

Ilustrasi Instagram
Ilustrasi Instagram (Internet)

Instagram menambahkan alat untuk melaporkan posting yang dianggap salah oleh penggunanya. Hal tersebut disampaikan perusahaan pada kamis lalu.

Sebagai situs berbagi foto milik Facebook Inc (FB.O), Instagram mencoba untuk membendung informasi yang salah dan pelanggaran lain pada platformnya. Memang, unggahan informasi palsu tidak dilarang di salah satu rangkaian layanan media sosial Facebook, tetapi perusahaan mengambil langkah-langkah untuk membatasi jangkauan informasi yang tidak akurat dan memperingatkan pengguna tentang klaim yang dipersengketakan.

Dilansir dari Reuters (20/8), Facebook mulai menggunakan deteksi gambar di Instagram pada Mei untuk menemukan konten yang gagal di aplikasi andalannya. Selain itu, Instagram juga memperluas program pengecekan fakta pihak ketiga ke aplikasi.

Hasil yang dinilai salah dihapus dari tempat-tempat di mana pengguna mencari konten baru, seperti tab Jelajahi Instagram dan hasil pencarian tagar.

Sejauh ini, Facebook memiliki 54 mitra pengecekan fakta yang bekerja dalam 42 bahasa. Hanya saja program di Instagram hanya diluncurkan di Amerika Serikat.

“Ini adalah langkah awal saat kami berupaya menuju pendekatan yang lebih komprehensif untuk mengatasi informasi yang salah,” kata Stephanie Otway, juru bicara perusahaan Facebook.

Instagram dan Persoalannya

Instagram sebagian besar telah terhindar dari pengawasan yang terkait dengan perusahaan induknya, yang berada di persimpangan regulator atas dugaan upaya Rusia untuk menyebarkan informasi yang salah di sekitar pemilihan presiden AS 2016.

Tetapi sebuah laporan independen yang ditugaskan oleh Komite Pemilihan Senat tentang Intelijen menemukan bahwa Instagram “mungkin platform yang paling efektif” bagi para aktor Rusia yang mencoba menyebarkan informasi palsu sejak pemilihan.

Para peneliti di Knowledge menyebutkan para operator Rusia tampaknya mengalihkan banyak aktivitas ke Instagram daripada Facebook.

 “Penilaian kami adalah bahwa Instagram kemungkinan akan menjadi medan pertempuran utama secara berkelanjutan,” kata mereka. Bulan lalu, charity Full Fact yang berbasis di Inggris, salah satu mitra pengecekan fakta Facebook, meminta perusahaan untuk memberikan lebih banyak data tentang bagaimana konten yang ditandai dibagikan dari waktu ke waktu, mengungkapkan kekhawatiran atas efektivitas program.