Ingin Dapat Hibah hingga Rp3 Miliar untuk Modal Usaha? Ini Rahasianya
- Indonesia saat ini tengah menghadapi beragam tantangan sosial yang tidak ringan, mulai dari ketimpangan ekonomi, meningkatnya angka pengangguran, hingga kerusakan lingkungan yang semakin meluas. Di tengah kondisi tersebut, kehadiran wirausaha sosial atau social enterprise menjadi angin segar yang membawa harapan.

Idham Nur Indrajaya
Author


JAKARTA – Beberapa penerima hibah DBS Foundation pun membagikan tips berharga bagi para wirausaha sosial yang ingin mengembangkan usahanya dan meraih pendanaan hibah hingga Rp3 miliar.
Indonesia saat ini tengah menghadapi beragam tantangan sosial yang tidak ringan, mulai dari ketimpangan ekonomi, meningkatnya angka pengangguran, hingga kerusakan lingkungan yang semakin meluas.
Di tengah kondisi tersebut, kehadiran wirausaha sosial atau social enterprise menjadi angin segar yang membawa harapan. Tidak sekadar mengejar keuntungan finansial, para pelaku wirausaha sosial hadir dengan misi menciptakan perubahan sosial yang nyata dan berkelanjutan.
Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), jumlah wirausaha sosial di Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Dari sekitar 15.000 pada tahun 2022, angkanya melonjak menjadi 20.000 pada tahun 2023. Peningkatan ini menjadi indikator penting bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, yang peduli dan berinisiatif menciptakan solusi atas berbagai persoalan sosial di sekitar mereka.
Menanggapi tren positif ini, Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung wirausaha sosial. Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika, menyampaikan bahwa pihaknya sangat terinspirasi oleh semangat dan inovasi para wirausaha sosial.
"Melalui DBS Foundation Grant Program, kami tidak hanya memberikan pendanaan, tapi juga pendampingan untuk membantu mereka memperluas jangkauan dan memperkuat keberlanjutan usaha. Program ini bagian dari pilar keberlanjutan kami, Impact Beyond Banking, yang mendorong investasi berdampak untuk menciptakan perubahan nyata. Kami ingin menjadi Best Bank for a Better World," ujar Mona.
- BLACKPINK Gelar Konser 2 Hari di Jakarta, Kapan Penjualan Tiketnya?
- Industri Asuransi Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia, Ini Faktor Penyebabnya
- Sebut Asuransi Syariah RI Bisa Ungguli Malaysia, Ma'ruf Amin: Kita Adalah Macan yang Tidur
DBS Foundation Grant Program: Menjembatani Ide dan Dampak
Sejak peluncurannya pada 2015, DBS Foundation Grant Program telah menyalurkan hibah senilai SGD21,5 juta kepada 160 penerima hibah. Para alumni program ini bahkan berhasil menggalang dana tambahan sebesar 10 kali lipat untuk mengembangkan usaha mereka lebih jauh.
Tahun ini, DBS Foundation mengumumkan 22 penerima hibah dari lebih dari 1.500 pelamar di Asia melalui DBS Foundation Grant Program 2024. Total hibah yang dikucurkan mencapai SGD4,5 juta atau sekitar Rp55 miliar.
Dana ini akan digunakan untuk memperluas cakupan bisnis serta memberikan dampak positif bagi masyarakat rentan di berbagai wilayah. Diproyeksikan, lebih dari 800.000 orang akan merasakan manfaat dari program-program yang dikembangkan para wirausaha sosial tersebut selama dua tahun ke depan.
Lima Rahasia Sukses Raih Hibah Wirausaha Sosial ala Penerima Grant DBS
1. Berpikir Out-of-the-box
Menurut Co-Founder & CEO JAVA FRESH, Margareta Astaman, keberhasilan tidak datang secara instan. Perlu proses panjang yang penuh konsistensi dan inovasi.
"Wirausaha sosial harus berani mencoba hal baru dan menggali potensi yang ada. Setiap tantangan adalah peluang untuk berkembang," tuturnya.
Program hibah seperti DBS Foundation Grant juga menyediakan pendampingan, mentoring, dan jejaring dengan alumni penerima sebelumnya. Ini menjadi bekal penting untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan.
Baca juga: Fluktuasi Suku Bunga Bisa Saja Pengaruhi Harga Premi Asuransi KPR, Ini Alasannya
2. Tunjukkan Dampak Nyata
NAFAS, salah satu penerima hibah tahun 2023, menekankan pentingnya dampak yang terukur. CEO NAFAS Indonesia, Nathan Roestandy, menyatakan bahwa solusi yang ditawarkan harus mampu menjawab masalah nyata di masyarakat.
"Keberhasilan bisnis sosial diukur dari seberapa besar dampaknya bagi masyarakat. Rencana yang matang akan menghasilkan impact yang luas dan berkelanjutan," katanya.
Dalam proses seleksi DBS Foundation Grant Program, penilaian mencakup model bisnis inovatif, potensi ekspansi, dan kontribusi terhadap inklusi sosial, pemberdayaan, serta kelestarian lingkungan.
3. Kelola Keuangan secara Transparan
Founder & CEO MYCL, Adi Reza Nugroho, menekankan pentingnya arus kas yang sehat dan transparan. Keuangan yang dikelola dengan baik menunjukkan bahwa usaha tersebut dapat berjalan mandiri dan berkelanjutan.
"Transparansi bukan hanya tentang angka, tapi tentang integritas dan akuntabilitas. Pencatatan yang cermat menunjukkan keseriusan kita dalam menjalankan bisnis sosial," ujar Adi.
MYCL sendiri adalah alumni program hibah DBS Foundation tahun 2016 dan 2018, dengan fokus pada pengurangan limbah pertanian dan pelestarian ekosistem.
4. Yakinkan Investor dengan Gagasan yang Kuat
Penyampaian gagasan yang jelas dan persuasif adalah kunci. Menurut Jezzie Setiawan, Co-Founder & CEO GandengTangan, investor ingin merasa terhubung dengan visi dan misi usaha yang mereka danai.
"Investor ingin tahu bahwa dana mereka membawa perubahan. Ketika kita bisa menunjukkan itu, kepercayaan mereka akan tumbuh," ucap Jezzie.
Beberapa hal yang penting saat mempresentasikan rencana bisnis adalah mengenali audiens, menyusun poin presentasi secara sistematis, dan mempersiapkan diri dengan latihan serta jawaban atas kemungkinan pertanyaan investor.
- Mulai Hari Ini, Berikut Cara Cek Bansos PKH Mei 2025
- Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Baru, Apakah Akan Terus Naik?
- Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Tengah Keprihatinan
5. Awali dari Ketulusan, Lalu Kembangkan dengan Passion
CEO Waste4Change, M. Bijaksana Junerosano, mengingatkan bahwa wirausaha sosial harus dimulai dari kepedulian yang tulus. Waste4Change sendiri mengolah sampah plastik bernilai ekonomi rendah melalui jejaring pelapak untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA.
“Bisnis yang dibangun dari niat tulus akan menghasilkan dampak yang lebih bermakna. Ketulusan itu menular, dan dapat menginspirasi orang lain untuk turut berkontribusi,” jelasnya.
Menurut Junerosano, keuntungan tetap penting untuk memastikan kelangsungan bisnis, namun tujuan utama dari wirausaha sosial adalah menciptakan dampak sosial yang luas dan signifikan.
Daftarkan bisnis di laman: go.dbs.com/dbsfgrant 25 hingga 30 Juni 2025. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan DBS Foundation dan program DBS Foundation Grant, silakan kunjungi: dbs.com/foundation/grants dan Instagram @dbsfoundationid.

Amirudin Zuhri
Editor
