Obligasi

Investasi Obligasi: Solusi Stabilitas di Tengah Volatilitas Pasar

  • Obligasi menjadi instrumen investasi yang menarik, terutama di tengah volatilitas pasar saham. Tony menjelaskan bahwa obligasi memiliki berbagai manfaat, salah satunya adalah kupon atau pendapatan tetap yang lebih menguntungkan dibandingkan deposito karena pajaknya lebih rendah.
Foto 1a - DBS x Mirae M-STOCK.jpeg.jpg
Acara Grand Launching Bonds: Mirae Asset x DBS Online Retail Bonds di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025. (dok. Mirae Asset Sekuritas)

JAKARTA - Investasi di tahun 2025 diprediksi masih akan menghadapi berbagai tantangan, terutama dengan volatilitas pasar yang tinggi. Untuk menghadapi kondisi ini, instrumen investasi seperti obligasi menjadi pilihan menarik karena menawarkan keuntungan lebih stabil dibandingkan saham. 

Dalam acara Grand Launching Bonds: Mirae Asset x DBS Online Retail Bonds, para pakar keuangan berbagi wawasan mengenai strategi investasi yang tepat, khususnya dalam investasi obligasi.

Perekonomian Indonesia dikenal dengan pertumbuhan yang stabil meskipun tidak spektakuler. Tony M. Suryo Mulyono, Head of Fixed Income, Global Financial Markets PT Bank DBS Indonesia, menekankan pentingnya keseimbangan antara konsumsi domestik dan investasi.

“Konsumsi memang menjadi pendorong utama ekonomi Indonesia. Namun, investasi juga harus dikelola dengan bijaksana agar memberikan manfaat jangka panjang,” ujar Tony dalam diskusi di acara Grand Launching Bonds: Mirae Asset x DBS Online Retail Bonds di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025.

Ia menambahkan bahwa sebelum berinvestasi, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti horizon waktu, tujuan investasi, profil risiko, dan likuiditas aset. Misalnya, jika investasi ditujukan untuk biaya pendidikan anak dalam tiga tahun ke depan, maka instrumen yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Strategi Investasi dengan Obligasi

Obligasi menjadi instrumen investasi yang menarik, terutama di tengah volatilitas pasar saham. Tony menjelaskan bahwa obligasi memiliki berbagai manfaat, salah satunya adalah kupon atau pendapatan tetap yang lebih menguntungkan dibandingkan deposito karena pajaknya lebih rendah.

“Pajak obligasi hanya 10%, sedangkan pajak deposito mencapai 20%. Ini menjadikan obligasi sebagai pilihan investasi yang lebih efisien,” jelas Tony.

Selain itu, ia menyoroti strategi barbell, di mana investor dapat mengalokasikan sebagian dana di aset berisiko rendah seperti obligasi dan sebagian lagi di aset lebih berisiko seperti saham. Dengan strategi ini, portofolio investasi menjadi lebih seimbang.

Mirae Asset x DBS: Inovasi Investasi Obligasi untuk Ritel

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Bank DBS Indonesia menghadirkan inovasi investasi obligasi untuk investor ritel melalui platform M-STOCK Online Retail Bond. Inisiatif ini bertujuan memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau bagi investor ritel untuk berinvestasi dalam Surat Berharga Negara (SBN).

CEO Mirae Asset, Tae Yong Shim, menjelaskan bahwa platform ini memungkinkan investor membeli seluruh seri obligasi pemerintah di pasar sekunder, termasuk SBN konvensional dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/sukuk negara), yang memiliki risiko relatif rendah dan dijamin oleh undang-undang.

“Mirae Asset bersama Bank DBS Indonesia menghadirkan inovasi melalui M-STOCK Online Retail Bond, sebuah solusi investasi yang memberikan kemudahan bagi investor ritel. Platform ini dirancang dengan teknologi canggih, real-time, tanpa hambatan (seamless), dan terjangkau dengan minimal nominal pembelian Rp1 juta,” ujar Mr. Shim.

Keunggulan Obligasi Melalui Platform M-STOCK

Platform M-STOCK memungkinkan investor ritel mendapatkan akses lebih luas ke pasar obligasi dengan berbagai keuntungan, antara lain:

  • Stabilitas Investasi: Obligasi memiliki pergerakan pasar yang lebih pasif dibandingkan instrumen investasi lainnya, memberikan keuntungan pendapatan tetap melalui kupon bunga yang dibayarkan secara berkala.
  • Akses Real-Time: Didukung oleh Application Programming Interface (API) dari Bank DBS Indonesia, memungkinkan investor mendapatkan harga terbaik untuk obligasi pemerintah secara langsung.
  • Efisiensi Pajak: Pajak obligasi yang lebih rendah dibandingkan deposito menjadikannya pilihan yang lebih menarik.
  • Diversifikasi Portofolio: Menawarkan solusi bagi investor ritel untuk mendiversifikasi aset mereka di tengah volatilitas pasar.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, menegaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan nilai lebih besar bagi pelanggan.

“Dengan menggabungkan keahlian Bank DBS Indonesia di bidang perbankan digital dan kekuatan Mirae Asset di bidang investasi serta manajemen aset, kami menyediakan layanan keuangan komprehensif yang memberdayakan individu dan bisnis,” kata Lim Chu Chong.

Direktur Global Financial Markets PT Bank DBS Indonesia, Puneet Punj, menambahkan bahwa prospek pasar obligasi Indonesia di tahun 2025 tetap menarik berkat dukungan kebijakan moneter dan fiskal, serta potensi penurunan suku bunga yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi di pasar obligasi domestik.