Tutup per 30 April, Lulu BSD Tebar Diskon hingga 90 Persen
- Lulu Hypermarket bakal menutup gerainya di BSD, Tangerang Selatan mulai 30 April 2025. Lulu BSD berencana memberikan diskon mencapai 90% sebagai closing sale. Sebelumnya, outlet Lulu di Vivo Mall, Sentul, dan Plaza Kalibata, Jakarta Selatan, juga sudah tutup permanen.

Chrisna Chanis Cara
Author

JAKARTA—Lulu Hypermarket bakal menutup gerainya di BSD, Tangerang Selatan mulai 30 April 2025. Lulu BSD berencana memberikan diskon mencapai 90% sebagai closing sale. Sebelumnya, outlet Lulu di Vivo Mall, Sentul, dan Plaza Kalibata, Jakarta Selatan, juga sudah tutup permanen.
Meski demikian, hypermarket asal Uni Emirat Arab (UEA) itu diklaim tetap berencana menambah investasi di Indonesia. Penutupan outlet Lulu di BSD diketahui dari akun Instagram QBIG BSD City.
“Lulu Hypermarket QBIG BSD akan resmi menutup toko pada 30 April 2025. Saat ini sedang berlangsung store closing sale dengan diskon hingga 90%,” tulis QBIG BSD, dikutip Senin, 28 April 2025.
Lulu Hypermart kali pertama berekspansi di Indonesia pada 2016. Gerai di Cakung, Jakarta Timur, menjadi gerai pertama Lulu di Indonesia. Saat itu Presiden Joko Widodo hadir meresmikan langsung pada 31 Mei 2016. Sejumlah menteri serta asosiasi bisnis juga hadir waktu itu. Gerai Cakung menjadi cabang ke-126 Lulu di seluruh dunia.
Dalam kesempatan tersebut, Lulu mengaku berenca berinvestasi sebesar US$500 juta dolar sebagai bagian dari ekspansi bisnis. Pimpinan Lulu Group, Yusuf Ali, mengatakan investasi awal Lulu di Indonesia mencapai US$300 juta pada tahap pertama. “Kami berencana membuka 10 hypermarket akhir 2017 serta sebuah pusat logistik dan fasilitas gudang di Indonesia,” kata Yusup saat itu.
Tutup Satu per Satu
Lulu Hypermart yang berlokasi di BSD merupakan gerai kedua yang dibuka Lulu Groyp di Indonesia. Adapun gerai ketiga berada di Sentul yang saat ini juga sudah tutup. Informasi yang dihimpun TrenAsia.com, saat ini ada empat gerai Lulu yang masih beroperasi.
Gerai tersebut berada di Plaza Taman Modern, Cakung, Jakarta Timur; QBig BSD City, Tangerang Selatan; Banten The Park Mall, Sawangan, Depok, Jawa Barat; dan Mega Bekasi Hypermall, Bekasi, Jawa Barat. Tutupnya Lulu BSD akhir April ini membuat gerai Lulu di Indonesia tinggal menyisakan tiga cabang.
Meski usaha ritelnya terlalu menggembirakan, Lulu Group Internasional (LGI) tetap berminat memperluas investasinya ke Indonesia. Hal itu diketahui usai pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Yusuff Ali Musaliam Veettil Abdul Kader, Chairman & Managing Director LGI di sela World Governments Summit 2025 di Dubai, UEA.
“Pemerintah menyambut baik rencana perluasan investasi LGI di Indonesia, terutama dalam pembangunan pabrik pengolahan daging (meat processor plant), dan LGI harus menjamin kehalalan dan kualitas produk yang dihasilkan," ujar Airlangga dalam keterangannya, Februari lalu.
Baca Juga: Siapa Pemilik Lulu Hypermart yang Dulu Diresmikan Jokowi Namun Kini Dikabarkan Akan Tutup
Sebagai informasi, LGI adalah perusahaan konglomerasi dengan entitas bisnis di berbagai belahan dunia. Perusahaan yang berdiri tahun 2000 ini menjadi salah satu kontributor utama ekonomi kawasan Teluk dengan turnover mencapai US$8 miliar.
Saat ini, bisnis LGI tersebar di seluruh dunia lewat jaringan anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang ritel, manufaktur, perdagangan barang, hingga real estat. Yusuff menyampaikan minat LGI untuk memperluas investasinya di Indonesia dengan membangun sebuah meat processor plant.
Pabrik tersebut mencakup proses penyiapan bahan baku, pembentukan, penggorengan, pembekuan, dan pengemasan produk dengan rencana produk yang dihasilkan dan dipasarkan adalah sosis dan bakso. "Kami menjamin produk yang dihasilkan nantinya akan memiliki sertifikasi halal, dan harga produk yang dijual akan lebih murah daripada produk dari negara lain," ucap Yusuff.
Indonesia menawarkan beragam skema fasilitas dan insentif yang dapat dimaksimalkan oleh LGI sebagai sentra produksi dan realisasi investasi tersebut, salah satunya melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang menawarkan berbagai keuntungan dan insentif bagi Investor. Hal itu termasuk insentif dan kemudahan perpajakan, tenaga kerja kompetitif, infrastruktur yang terintegrasi, serta prosedur bea cukai yang lebih efisien.

Chrisna Chanis Cara
Editor