Pilkada Jakarta: Ke Mana Suara Pendukung Anies Akan Berlabuh?
- Keberhasilan PKS dalam mengamankan dukungan di Pilkada Jakarta 2024 akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk menjaga kesolidan dukungan dari para pemilih yang selama ini setia kepada Anies Baswedan.

Muhammad Imam Hatami
Author


JAKARTA – Elektabilitas tinggi Anies Baswedan di Jakarta tetap tak bisa mengantarkannya bertarung dalam Pilkada Jakarta 2024. Terlepas dari rekam jejak yang mengesankan, Anies harus menghadapi realitas politik baru ketika beberapa partai koalisi telah memutuskan untuk meninggalkannya.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Nasdem secara resmi menyatakan dukungan mereka untuk pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
Langkah ini merupakan perubahan besar dalam lanskap politik Jakarta, yang sebelumnya didominasi oleh Anies Baswedan dan koalisi perubahannya. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga batal mengusung Anies Baswedan, baik dalam Pilkada Jakarta maupun Pilkada Jawa Barat.
“Sehingga, untuk itu Anies menyampaikan terima kasih, tentunya apresiasi, kepada partai yang meminta Anies untuk maju di Jawa Barat, dan dengan berbagai macam pertimbangan tentunya Anies telah menyatakan tidak maju di Jawa Barat,” terang Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024 malam.
- BPHL XII Palu Apresiasi Kontribusi PT Banyan Tumbuh Lestari
- AKR Corporindo (AKRA) Bukukan Laba Rp1 Triliun pada Semester I-2024
- Transaksi Kripto Diprediksi Capai Rp1.000 Triliun di 2024, Inilah Faktor-faktor Pendongkraknya!
Flashback ke Pemilu Sebelumnya
Pada saat Pilkada 2017, Anies Baswedan memperoleh sekitar 3,2 juta suara dari warga Jakarta, mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan selisih sekitar 900 ribu suara. Namun, situasi politik saat ini menunjukkan perubahan yang signifikan.
Hasil rekapitulasi Pemilihan Presiden 2024 yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Rabu, 20 Maret 2024, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 96,2 juta suara secara nasional.
Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 40,9 juta suara. Di DKI Jakarta, Anies berhasil mengumpulkan 2,6 juta suara. Angka tersebut hanya berselisih tipis sekitar 30.000 suara dari Prabowo Subianto.
Ketidakhadiran dukungan dari partai-partai koalisi besar di Jakarta menjadi tantangan besar yang dihadapi Anies Baswedan agar tetap dapat bertanding dalam peta politik Indonesia.
Jejak Kemenangan PKS
PKS telah lama dikenal sebagai pendukung setia Anies Baswedan, terutama sejak Anies mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017. Hubungan ini terjalin erat bahkan ketika PKS memilih untuk berada di luar pemerintahan setelah terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden.
Meskipun saat itu Anies masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di kabinet Jokowi. PKS, sebagai partai yang berbasis pada nilai-nilai Islam, tidak hanya mendukung Anies karena kesamaan visi politik, tetapi juga karena keselarasan ideologis dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Setelah memenangkan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, Anies terus mempertahankan hubungan yang baik dengan PKS, yang menjadi salah satu sekutu politik pentingnya.
Hingga menjelang Pemilu 2024, PKS telah menyatakan dukungannya kepada Anies untuk maju sebagai calon presiden, memperkuat strategi politiknya dengan dukungan basis massa yang signifikan.
- BPHL XII Palu Apresiasi Kontribusi PT Banyan Tumbuh Lestari
- AKR Corporindo (AKRA) Bukukan Laba Rp1 Triliun pada Semester I-2024
- Transaksi Kripto Diprediksi Capai Rp1.000 Triliun di 2024, Inilah Faktor-faktor Pendongkraknya!
Kemesraan dengan PKS Tinggal Kenangan, ke Mana Suara Akan Berlabuh ?
Setalah gagal melanggeng dalam kontestasi Pilkada 2024, Anies coba menenangkan pendukungnya. Anies meminta pendukungnya menghormati semua proses yang telah berlangsung.
"Buat kita semua kita terus jaga suasana yang saling menghormati, menghargai suasana teduh tenang dan kita ingin ada proses demokrasi ini berujung kepada manfaat untuk rakyat, bukan manfaat untuk segelintir orang, bukan bermanfaat untuk elite," ujar Anies, kepada wartawan, di Jakarta Selatan, Jumat, 30 Agustus 2024.
Namun, tantangannya adalah apakah para pendukung setia Anies akan dengan mudah beralih mendukung Ridwan Kamil-Suswono, ataukah mereka akan mencari alternatif lain?
"Meskipun kurang dikenal di Jakarta, tapi Suswono ini representasi mesin PKS yang militan, dan ini yang akan diandalkan oleh KIM pada Pilkada Jakarta," terang pengamat sekaligus Analis Komunikasi Politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, dilansir Antara, Jumat, 30 Agustus 2024.
Langkah politik PKS dan respons Ridwan Kamil dalam merangkul basis massa Anies akan menjadi sorotan banyak kalangan. Keberhasilan PKS dalam mengamankan dukungan di Pilkada Jakarta 2024 akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk menjaga kesolidan dukungan dari para pemilih yang selama ini setia kepada Anies Baswedan.
Namun, dengan tidak majunya Anies dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024, dan dukungan PKS yang kini beralih kepada Ridwan Kamil-Suswono, muncul pertanyaan besar, ke mana suara pendukung Anies dan PKS akan berlabuh di Pilkada Jakarta 2024?
Apakah PKS dan Ridwan Kamil mampu mempertahankan momentum ini dan mengonsolidasikan dukungan? Atau, apakah ada kemungkinan munculnya kekuatan baru yang bisa menarik suara dari pendukung Anies? Jawabannya akan sangat menentukan peta politik di Jakarta dan mungkin juga secara nasional.

Chrisna Chanis Cara
Editor
