Nasional

Kontrak Pembangunan MRT Diteken, Anies Berharap Kota Tua Hidup Lagi

  • Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pembangunan MRT rute Bundaran HI-Kota ini dapat menghidupkan kembali kawasan Kota Tua sebagai bagian sejarah Jakarta.

<p>Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tiba untuk memenuhi panggilan kepolisian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 17 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tiba untuk memenuhi panggilan kepolisian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 17 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) baru saja menandatangani paket kontrak moda raya terpadu (MRT) Jakarta fase 2A bersama kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta Hutama Karya Joint Operation.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pembangunan MRT rute Bundaran HI-Kota ini dapat menghidupkan kembali kawasan Kota Tua sebagai bagian sejarah Jakarta.

“Kita berharap dengan adanya penuntasan fase ini, nantinya tempat ini (Kota Tua) benar-benar menjadi satu kesatuan,” ujar Anies dalam acara penandatanganan kontrak, Selasa, 20 April 2021.

Anies juga mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang merencanakan pembangunan seluruh kawasan sebagai terintegrasi dengan konektivitas antar moda yang memadai atau yang biasa disebut transit-oriented development (TOD).

Pembangunan Stasiun MRT Kota Tua pun nantinya akan mengikuti konsep itu. Stasiun MRT akan dihubungkan dengan underpass Stasiun Kota yang sudah ada saat ini hingga dapat mengintegrasikan MRT, TransJakarta, dan kereta rel listrik.

Kawasan Kota Tua juga ditargetkan dapat menjadi kawasan pejalan kaki dan hanya dilalui TransJakarta. Dengan begitu, Kota Tua dapat menjadi kawasan rendah emisi (low emission zone).

“Semua itu ada di dalam satu ikhtiar konsorsium untuk membangun kawasan Kota Tua, sehingga kawasan ini menjadi bagian dari masa depan Jakarta,” tambah Anies.

Menurutnya, MRT memiliki peran penting menjadi alat menumbuhkan budaya, kebiasaan, serta kedisiplinan baru bagi semua pihak. Proyek ini dapat membuat Jakarta menjadi sebanding dengan kota-kota besar di dunia.

“Kita nanti akan merasakan betapa mudahnya ketersediaan public transport yang bisa menjangkau semua wilayah dan ini menandai majunya sebuah kota dan bagi warga, dan menandai efisiensi dari pengeluaran keseharian untuk biaya transportasi,” tambahnya.

Sebagai informasi, paket kontrak MRT Jakarta fase 2A ini akan menghabiskan dana Rp4,6 triliun dengan masa pengerjaan 72 bulan atau mulai September 2021 hingga Agustus 2027.

Adapun, paket kontrak MRT fase 2A ini terbagi atas beberapa paket. Paket CP201 untuk rute Bundaran HI-Harmoni yang diharapkan dapat mencapai 23,07% pembangunan di akhir 2021.

Lalu, paket CP202 adalah rute Harmoni-Mangga Besar dan paket CP203 adalah rute Mangga Besar-Kota. Paket CP205 meliputi pekerjaan sistem elektrikal, mekanikal, dan rel.

Selanjutnya, paket CP206 untuk pengadaan kereta dan CP207 untuk pekerjaan pengumpul tiket otomatis (automatic fare collection/AFC). (RCS)