Erick akan Tambah Darah Muda di Tubuh BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal menambah direksi berusia di bawah 42 tahun mulai 2021. Hal ini dilakukan Erick sebagai langkah agar BUMN bisa lebih mengglobal.

Muhamad Arfan Septiawan
Author


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal menambah direksi berusia di bawah 42 tahun mulai 2021. Hal ini dilakukan Erick sebagai langkah agar BUMN bisa lebih mengglobal.
“Leadership kepemimpinan muda akan terus kita tambah di BUMN. Sama halnya dengan pemimpin perempuan, akan kita tingkatkan terus,” kata Erick dalam Konferensi Pers Pelantikan Pengurus dan Kick Off Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Rabu 7 April 2021.
Erick mengungkap, direksi muda di BUMN saat ini baru mencapai 4%. Angkanya akan ditingkatkan secara berkala menjadi 5% pada tahun ini. Direksi muda ini ditargetkan akan mengisi 10% jajaran direksi seluruh BUMN dalam beberapa tahun ke depan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sementara keterwakilan perempuan direksi atau komisaris pada tahun ini ditargetkan sebesar 15% dari sebelumnya 11% pada 2020. Kepemimpinan perempuan di tubuh BUMN dicanangkan bakal mencapai 20% pada 2023.
“Kami akan terus tingkatkan kinerja perusahaan (BUMN) karena satu per tiga pertumbuhan ekonomi Indonesia itu dipicu dari BUMN. Harapannya bisa menjadi perusahaan global dengan public service yang baik untuk masyarakat,” terang Erick.
Untuk diketahui, sebanyak 40% proyek pembangunan di Indonesia dikerjakan oleh BUMN. Oleh karena itu, Erick bakal memastikan antar klaster BUMN akan bekerja beriringan agar tidak ada proyek pembangunan yang tersendat.
Ketua FHCI Alexandra Askandar menjelaskan, pihaknya mempersiapkan pelatihan bagi komisaris BUMN yang kariernya tidak berasal dari korporasi. Hal ini dilakukan untuk menyamakan visi antara direksi dan komisaris di BUMN.
“Banyak komisaris yang bukan berasal dari korporasi, maka FHCI menyediakan pelatihan leadership supaya tidak ada disparitas di BUMN,” kata Alexandra dalam kesempatan yang sama.
Terlebih, BUMM berada dalam era perubahan bisnis yang dinamis. Hal ini, kata Alexandra, disebut sebagai era volatile, uncertainity, complexity & ambiguity (VUCA).
BUMN akan gencar menjaring direksi muda sebagai tumpuan BUMN di masa mendatang. Apalagi, Indonesia akan memiliki 70% penduduk usia produktif pada 2045.
Alexandra pun menyebut, BUMN akan membuka kesempatan yang lebar pada direksi muda dan keterwakilan perempuan.
“Generasi muda serta kaum perempuan yang berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang beragam bisa berkiprah di BUMN yang jenis usahanya cukup beragam,” jelas Alexandra
