Nasional

Dari Teknologi Pangan Hingga Panel Surya, RI Bidik 13 Kerjasama di Hannover Messe 2023

  • Ke-13 potensi kerja sama dimaksud diantara mencakup bidang digitalisasi, pengembangan dan pembangunan industri penyortiran pangan berbasis sensor dan kecerdasan buatan, teknologi pengolahan limbah, energi panel surya, serta investasi di bidang alat kesehatan.
Diskusi persiapan Hannover Messe 2020

Diskusi Persiapan Hannover Messe 2020 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (27/2/2020)

(Istimewa)

JAKARTA - Pemerintah membidik 13 potensi kerja sama dalam gelaran Hannover Messe (HM) 2023 pada 17-21 April 2023, di Hannover Fairgrounds, Jerman. 

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto mengatakan di ajang HM 2023, terdapat 13 potensi perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani. 

Ke-13 potensi kerja sama dimaksud diantara mencakup bidang digitalisasi, pengembangan dan pembangunan industri penyortiran pangan berbasis sensor dan kecerdasan buatan, teknologi pengolahan limbah, energi panel surya, serta investasi di bidang alat kesehatan.

“Keikutsertaan Indonesia di HM 2023 perlu dimanfaatkan untuk mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global,” kata Eko Senin, 10 April 2023.

Ditambahkan, dalam HM 2023, Indonesia bakal menampilkan lebih dari 157 co-exhibitor yang terdiri dari pelaku usaha industri termasuk startup industri, asosiasi, kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, lembaga pendidikan dan Ibu Kota Negara (IKN) dalam Paviliun Indonesia, bersama dengan pelaksanaan berbagai business summit dan konferensi.

Eko optimistis, perhelatan HM 2023 dapat dihadiri lebih banyak pengunjung dan potensial buyers jika dibandingkan dengan HM 2021 yang dilakukan secara digital karena dampak pandemi Covid-19. HM 2021 mampu mengaget 90.000 peserta terdaftar dan sukses menarik perhatian lebih dari 3,5 juta impresi pada laman situs, serta 4,5 juta jangkuan sosial media.

“Sebagai official partner country pada HM 2021, Indonesia mendapatkan detail informasi untuk 1.000 pengunjung yang sebagian besar berasal dari Jerman (37%), Indonesia (27%), Korea Selatan (4%), Jepang (3%), dan sisanya berasal diantaranya dari China, USA, Turki, dan India,” tambah Eko.