Nasional

CESGS dari Universitas Airlangga Adakan Talkshow untuk Dorong Ekosistem Bisnis Berkelanjutan

  • Talkshow yang mengangkat judul ESG Finance: Stimulating and Incorporating Green Finance in the Company" ini diselenggarakan sebagai kampanye dari ESG Executive Education, salah satu produk dari ESG Intelligence.
312196496_608280041045185_1799867773812311782_n.jpg
Ilustrasi ekosistem berkelanjutan. (Instagram.com/esg_executiveedu.)

JAKARTA - Center for Environmental, Social, & Governance Studies (CESGS), badan riset di bawah naungan Universitas Airlangga, mengadakan talkshow untuk mendorong ekosistem bisnis yang berkelanjutan di Indonesia.

Talkshow yang mengangkat judul ESG Finance: Stimulating and Incorporating Green Finance in the Company" ini diselenggarakan sebagai kampanye dari ESG Executive Education, salah satu produk dari ESG Intelligence.

ESG Intelligence sendiri adalah alat komprehensif di bawah naungan CESGS yang memungkinkan penggunanya untuk memahami data perusahaan yang terdaftar di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan ESG.

Dengan teknologi yang mengikuti standar global dan nasional, ESG Intelligence tidak hanya menyediakan data terkait ESG, tapi juga menyediakan fungsi bantuan pelaporan ESG agar tercipta fungsi komunikasi terkait keberlanjutan yang lebih baik antara perusahaan dan para pemangku kepentingan.

ESG Executive Education ini sendiri dirancang untuk membangun pemahaman terkait isu lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam perusahaan.

Executive Education merupakan rangkaian program dengan kurikulum yang dirancang khusus untuk meningkatkan pengetahuan mengenai isu berkelanjutan yang ditujukan kepada pelaku industri yang sudah sewajibnya turut mengambil peran dalam melestarikan bumi.

Kurikulum yang dicatut dalam rangkaian program ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2030 di Indonesia.

Talkshow ini diusung dengan harapan dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi para audiens dalam membangun mindset berbasis keberlanjutan demi pertumbuhan yang tidak menguntungkan bisnis semata, melainkan juga untuk lingkungan hidup yang lebih baik.

Dalam acara ini, pembicara akan menyampaikan beberapa materi sebagai berikut:

1. Pengertian tentang emisi karbon dalam laporan keberlanjutan dan unsur pendukung lainnya.

2. Penjabaran laporan emisi sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3. Kebutuhan laporan keberlanjutan bagi perusahaan.

4. Gambaran terkait upaya apa saja yang bisa digenjot perusahaan untuk meningkatkan profit dari laporan keberlanjutan.

5. Penjelasan mengenai keselarasan emisi karbon dengan pertumbuhan Indonesia di masa depan yang berhubungan dengan standar OJK.

6. Penjelasan mengenai peran yang bisa dilakukan dalam upaya ekonomi berkelanjutan melalui laporan keberlanjutan.

7. Gambaran terkait penerapan laporan keberlanjutan yang sesuai dengan standar OJK pada gilirannya dapat mendorong masa depan yang lebih berkelanjutan.

Ketujuh butir yang tertera di atas merupakan materi-materi yang akan disampaikan pada sesi pertama talkshow.

Sementara itu, pada sesi kedua akan dipaparkan materi sebagai berikut:

1. Penjelasan mengenai pembuatan laporan keberlanjutan dengan mempraktikkan unsur-unsur yang harus termuat di dalamnya.

2. Penjabaran mengenai perhitungan kinerja keberlanjutan dengan standar OJK yang berlaku.

3. Edukasi secara jelas mengenai emisi karbon dalam laporan keberlanjutan.

Managing Director of Executive Education CESGS Fadiah M. Wadud mengatakan bahwa saat ini, implementasi standar ESG di Indonesia masih cukup memprihatinkan.

Berdasarkan data Corporate Knights, Indonesia menempati peringkat ke-36 di dunia dalam implementasi ESG di ekosistem bisnisnya.

Posisi ini bahkan jauh di bawah negara-negara ASEAN lainnya, seperti Filipina yang menempati peringkat ke-30, Malaysia ke-22, dan Thailand yang sudah menduduki peringkat ke-9.

Maka dari itu, banyak sekali upaya pemerintah dalam mendorong implementasi ESG tidak hanya di perusahaan, melainkan di seluruh lapisan masyarakat.

"ESG Intelligence hadir sebagai salah satu solusi dalam membantu implementasi ESG di Indonesia, terlebih Executive Education yang berfokus pada meningkatkan pengetahuan perusahaan dan jajarannya dengan mengadakan kelas-kelas dengan materi yang berkutat pada isu-isu yang terkait keberlanjutan," ujar Fadiah kepada TrenAsia, Rabu, 9 November 2022.

Menurut Diah, edukasi terkait ESG saat ini harus berjalan beriringan dengan pengimplementasiannya sendiri.

Walaupun implementasinya belum sempurna, setidaknya sudah ada langkah untuk mendorong ekosistem berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ESG, di antaranya dengan penyusunan laporan keberlanjutan.

"Saat ini, (laporan keberlanjutan) ini telah menjadi persyaratan bagi setiap perusahaan. Maka dari itu, Executive Education hadir untuk membantu meningkatkan pengetahuan teoritis dan praktis dari para pelaku industri agar nilai-nilai ESG diimplementasikan perlahan-lahan," tutur Fadiah.

Sebagai informasi, CESGS dibentuk untuk mendukung penelitian akademis, membangun pola pikiran yang berkelanjutan, dan dihadirkan sebagai solusi terdepan untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang berkaitan dengan prinsip ESG.

Para akademisi dan pakar mendukung CESGS dengan memberikan penelitian ilmiah yang berkredibilitas, analisis yang solid, dan rekomendasi yang sistematis.

Sementara itu, ESG Intelligence sebagai salah satu alat analisis yang dihadirkan oleh CESGS menawarkan beberapa kompetensi utama, yakni:

1. Competitive Analysis

Para analis ESG yang mendukung ESG Intelligence terdiri dari para ahli internasional dan melakukan penelitiannya dengan berlandaskan pada kepatuhan ESG dari 100 perusahaan teratas di seluruh dunia.

2. One-Stop Service

Setiap subproduk dari ESG Intelligence telah dirancang secara eksplisit untuk memenuhi keinginan semua pakar dan peminat ESG.

3. Trusted Data

Metodologi pengumpulan data ESG Intelligence dibandung secara konservatif dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan dan machine-learning.

Selain itu, para ilmuwan data profesional pun dilibatkan untuk memastikan dan meningkatkan tingkat kepercayaan data kami.

4. Synchronized Output

Hasil analisis ESG Intelligence dapat diunduh dalam berbagai format untuk memenuhi kebutuhan dalam pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan perangkat lunak statistik atau lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai ESG Intelligence dan ESG Executive Education, bisa menyimak di tautan berikut:

https://www.linkedin.com/company/esgintelligence/

http://www.esgi.ai/executive-education/