Nasional

Cegah Banjir Bandang Lagi, PUPR Bangun Tanggul di Luwu Utara

  • JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun tanggul sementara untuk mencegah terjadi kembali banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Meneteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan untuk penanganan darurat, pihaknya akan membersihkan lumpur pasir di permukiman dan dikumpulkan di dalam geobag untuk dimanfaatkan menjadi tanggul sementara di bantaran tiga sungai. “Untuk penanganan permanen nantinya dilakukan […]

pemasangan tanggul sepanjang 900 meter untuk mencegah banjir rob akibat iklim La Lina

Proses pembangunan tanggul Goebox untuk mencegah banjir rob akibat iklim La Lina. / Dok. Kementerian PUPR

(Kementerian PUPR)

JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun tanggul sementara untuk mencegah terjadi kembali banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Meneteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan untuk penanganan darurat, pihaknya akan membersihkan lumpur pasir di permukiman dan dikumpulkan di dalam geobag untuk dimanfaatkan menjadi tanggul sementara di bantaran tiga sungai.

“Untuk penanganan permanen nantinya dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan, perbaikan alur sungai, dan pembuatan tanggul sungai dengan struktur permanen,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis, 13 Agustus 2020.

Kementerian PUPR terus membantu penanganan darurat banjir bandang di Luwu Utara selama masa penetapan tanggap darurat oleh pemerintah daerah yakni sejak 14 Juli-12 Agustus 2020 hingga pasacabencana.

Saat ini Kementerian PUPR tengah mengerjakan normalisasi pada Sungai Masamba, Sungai Radda (anak Sungai Masamba), dan Sungai Rongkong dengan total panjang 1,02 kilometer. Pekerjaan ini dimulai sejak 25 Juli lalu.

Menurut Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid, pekerjaan di Sungai Radda diikuti pembuatan geotextile/tanggul di kiri aliran sungai dengan struktur permanen yang telah dimulai sejak 30 Juli 2020.

Tercatat hingga 11 Agustus 2020, pekerjaan tersebut sudah sepanjang 369 meter untuk layer 1, sementara untuk layer 2 sudah sepanjang 192 meter, layer 3 sepanjang 97 meter, dan layer 4 sepanjang 69 meter. Sebanyak lima excavator dikerahkan untuk menangani pekerjaan ini.

Untuk di Sungai Masamba, pekerjaan tanggul sungai sementara sudah dikerjakan sepanjang 2.577 meter dan juga dilakukan pembuatan tanggul pada kanan aliran sungai dengan struktur permanen yang sudah terpasang sepanjang 328 meter di layer 1, 208 meter di layer 2, dan 60 meter di layer 3.

Adenan menyebutkan untuk pekerjaan di Sungai Masamba, pihaknya mengerahkan sebanyak 6 unit excavator, 1 unit bulldozer, 5 unit dump truck untuk penggalian sedimen di sungai tersebut.

Sementara itu, untuk pekerjaan tanggul sementara di Sungai Rongkong telah dilaksanakan sepanjang 1235 meter sejak 3 Agustus 2020 lalu. Pembuatan tanggul pada bagian kanan aliran sungai telah dilakukan sepanjang 396 meter untuk layer 1 dan 16,5 meter untuk layer 2.

Dalam pengerjaannya, total sebanyak 8 unit excavator dan 3 unit bulldozer dikerahkan untuk penggalian sedimen Sungai Rongkong, dan 2 unit excavator untuk pemasangan geotextile.