Batalkan Pemecatan Dekan FK, Rektor Unair: Pacaran, Terus Ada Masalah Tiba-Tiba Putus
- “Ini kan biasa saja. Jadi sampean ketemu, pacaran, terus ada masalah apa tiba-tiba putus, kan biasa kan. Jadi tidak usah baperan”

Muhammad Imam Hatami
Author


JAKARTA - Rektor Universitas Airlangga (Unair), Mohammad Nasih, membatalkan keputusan pemberhentian Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran setelah mendapat banyak penentangan dan kritik dari berbagai kalangan, termasuk dari netizen.
Saat pengumuman pembatalan tersebut, Nasih terlihat sumringah dan tersenyum lebar. Keputusan pembatalan ini terjadi setelah Budi Santoso mengirim surat kepada Rektor Unair.
"Kami bisa paham apa yang disampaikan Prof Bus. Karena ada alasan bagi kami untuk mengangkat beliau sebagai dekan, ya kami angkat kembali," terang Nasih di Surabaya dikutip 10 Juli 2024.
Meskipun Rektor tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik pemberhentian sebelumnya, dia menegaskan fokus mereka saat ini adalah melangkah ke depan untuk kebaikan Universitas Airlangga yang mereka cintai.
“Ini kan biasa saja. Jadi sampean ketemu, pacaran, terus ada masalah apa tiba-tiba putus, kan biasa kan. Jadi tidak usah baperan” tambah Nasih dengan sumringah.
- Data Impor Ekspor China - RI Tak Singkron, Kemenperin: Ada 'Jalan Tikus'
- Arah Saham ASII Usai Raih Pangsa Pasar Mobil 60 Persen pada Juni 2024
- Saham GOTO Akhirnya Berdenyut, Sinyal Rebound?
Budi Santoso telah kembali memulai tugasnya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unair pada Rabu (10/7), dia juga menyampaikan rasa syukurnya atas penyelesaian masalah ini serta meminta maaf kepada Rektor Unair.
Nasih pun telah memaafkannya dan memberikan kesempatan kedua untuk melanjutkan tugasnya.
"Alhamdulillah semuanya sudah berakhir. Saya secara pribadi mengaturkan permohonan maaf kepada bapak rektor, mungkin saya bermaksud untuk mewakili diri pribadi tapi mungkin terlalu kelewatan, sehingga daya menggunakan institusi, ini yang mungkin salah saya," terang Budi.
Keputusan ini menandai akhir dari kontroversi yang mengguncang Unair, dengan harapan untuk memulihkan stabilitas dan fokus kembali pada pengembangan akademik dan keunggulan universitas.
- Data Impor Ekspor China - RI Tak Singkron, Kemenperin: Ada 'Jalan Tikus'
- Arah Saham ASII Usai Raih Pangsa Pasar Mobil 60 Persen pada Juni 2024
- Saham GOTO Akhirnya Berdenyut, Sinyal Rebound?
Menkes Hargai Pendapat Dekan FK UNAIR
Kementerian Kesehatan menegaskan pemberhentian dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) sepenuhnya merupakan wewenang rektor, dan kementerian tidak memiliki kewenangan untuk campur tangan dalam hal tersebut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menganggap pendapat Budi Santoso terkait pengangkatan dokter asing sebagai bagian dari proses demokrasi, dan tidak menganggapnya sebagai masalah yang perlu diperdebatkan.
Meskipun Rektor Unair enggan menjelaskan secara rinci alasan di balik pemberhentian Prof Budi Santoso, Prof Budi sendiri menyampaikan salah satu alasan yang dia sebut adalah ketidaksepakatannya terhadap pengangkatan dokter asing di fakultas tersebut.
"Itu masa lalu, yang penting sekarang kami fokus ke depan untuk Unair yang kita cintai," terang Nasih yang mengelak ketika ditanya alasan pemecatan Budi.
Dengan demikian, keputusan terkait dengan kebijakan internal universitas, termasuk penunjukan atau pemberhentian dekan, sepenuhnya merupakan kewenangan pihak internal universitas dan tidak menjadi ranah kewenangan Kementerian Kesehatan.

Amirudin Zuhri
Editor
