Amerika Ralat Data Infeksi Omicron, Delta Tetap Jadi Kekhawatiran Terbesar
- Tingkat kasus COVID-19 di Amerika Serikat (AS) membengkak dan varian Omicron yang sangat menular meningkatkan alarm di seluruh dunia.

Amirudin Zuhri
Author


Hati-hati, risiko dirawat di rumah sakit akibat penularan COVID-19 varian delta meningkat dua kali lipat/freepik.com
(Istimewa)WASHINGTON-Tingkat kasus COVID-19 di Amerika Serikat (AS) membengkak dan varian Omicron yang sangat menular meningkatkan alarm di seluruh dunia.
Tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS kini mengatakan bahwa jumlah infeksi yang disebabkan oleh Omicron di Amerika tidak setinggi yang disebutkan sebelumnya.
CDC sebelumnya melaporkan bahwa varian Omicron bertanggung jawab atas sekitar 73 persen infeksi COVID-19 baru antara 12 dan 18 Desember. Namun data baru yang dirilis oleh CDC pada Selasa 28 Desember 2021 menunjukkan perkiraan yang direvisi untuk minggu itu hanya menjadi 23 persen, atau turun 50 poin.
Dalam data minggu terakhir, 19 hingga 25 Desember, CDC memperkirakan bahwa Omicron menyebabkan sekitar 59 persen infeksi tetapi ternyata hampir semua kasus lain disebabkan oleh varian Delta.
- Cara Download Video YouTube Menggunakan Aplikasi Vidmate, Video Otomatis Langsung Masuk ke Ponsel
- Cegah Risiko Bisnis Perusahaan, Ini yang Dilakukan Askrindo
- Nasib IPO Pertamina Geothermal Terkatung-katung Padahal Prospek Saham Cerah
Meski Omicron jelas merupakan varian yang mengkhawatirkan, data ini menunjukkan bahwa tingkat infeksinya tidak setinggi yang awalnya diyakini oleh pejabat kesehatan. Varian Delta yang cenderung menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan strain sebelumnya tetap masih menjadi pendorong besar dalam kelanjutan pandemi virus corona.
“Mengesampingkan pertanyaan tentang bagaimana perkiraan awal sangat tidak akurat, jika perkiraan baru CDC tentang prevalensi #Omicron tepat maka itu menunjukkan bahwa sebagian besar rawat inap saat ini yang kita lihat dari COVID mungkin masih didorong oleh infeksi Delta,” Scott Gottlieb, mantan komisaris Food and Drug Administration dalam akun Twitter-nya.
Shruti Gohil, Direktur Asosiasi Medis untuk Epidemiologi dan Pencegahan Infeksi di Fakultas Kedokteran UC Irvine mengatakan kepada NPR bahwa pengurangan perkiraan CDC tentang Omicron tidak berarti bahwa varian ini bisa dianggap remeh. Menurunya masih terlalu dini untuk benar-benar mengetahuinya. Sebaliknya, ini harus menjadi pengingat bahwa "Delta adalah binatang buas yang harus Anda khawatirkan."
Dengan masih beredarnya varian Delta, Gohil mengatakan kepada NPR bahwa saat ini bukan saatnya bermalas-malasan dengan tindakan pencegahan pandemi, seperti masker dan jaga jarak. “Intinya adalah jangan melepas masker Anda dulu dan divaksinasi, divaksinasi, divaksinasi, divaksinasi — dan diboster.”
