Nasional

10 Provinsi Catat Pertumbuhan Positif, Airlangga Makin Pede Ekonomi Indonesia Tembus 7 Persen pada Kuartal II-2021

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada 10 provinsi yang sudah mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif.

<p>Pemerintah yang diwakili, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pandangan akhir pemerintah pada rapat paripurna pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. DPR dan pemerintah mengesahkan omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang melalui rapat paripurna. Sembilan fraksi di DPR kembali menyampaikan pandangan mereka terhadap RUU Cipta Kerja dalam rapat paripurna. Fraksi PKS dan Fraksi Partai Demokrat tetap menolak seluruh hasil pembahasan RUU Cipta Kerja. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Pemerintah yang diwakili, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pandangan akhir pemerintah pada rapat paripurna pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. DPR dan pemerintah mengesahkan omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang melalui rapat paripurna. Sembilan fraksi di DPR kembali menyampaikan pandangan mereka terhadap RUU Cipta Kerja dalam rapat paripurna. Fraksi PKS dan Fraksi Partai Demokrat tetap menolak seluruh hasil pembahasan RUU Cipta Kerja. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada 10 provinsi yang sudah mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif.

Menurut Airlangga, 10 provinsi tersebut berkontribusi hingga 77,71% terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Maka, Airlangga pun optimis ekonomi Indonesia bisa terungkit 7% pada kuartal II-2021.

10 provinsi tersebut antara lain Papua (14,28%), Maluku Utara (13,45%), Yogyakarta (6,14%), Sulawesi Tengah (6,26%), Sulawesi Utara (1,87%), Papua Barat (1,47%), Bangka Belitung (0,97%), Riau (0,41%), Nusa Tenggara Timur (0,12%), dan Sulawesi Tenggara (0,06%).

“Beberapa daerah ekonomi masih negatif, tapi 10 provinsi besar ini menyumbang 77,71% PDB,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin 17 Mei 2021.

Menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi yang positif secara parsial ini membuktikan pemulihan ekonomi terjadi secara merata. Pasalnya, 10 provinsi itu tersebar tidak hanya di Pulau Jawa saja.

Selain itu, Airlangga menyebut momentum Lebaran membuat adanya lonjakan peredaran uang menjadi sinyal adanya perbaikan konsumsi masyarakat.

Bank Indonesia (BI) mencatat peredaran uang mencapai Rp154,5 triliun pada momentum Lebaran tahun ini. Peredaran uang tersebut tumbuh 41,5% year on year dibandingkan momentum Lebaran tahun lalu.

Kendati demikian, peredaran uang ini hanya terkonsentrasi di kota-kota besar saja. BI melaporkan penarikan dana tunai di wilayah aglomerasi Jabodetabek melonjak 61% atau Rp34,8 triliun atau lebih tinggi dibanding jumlah penarikan tunai nasional.

Selain itu, Airlangga mengungkapkan bakal memperketat aturan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dalam dua minggu ke dapa atau usai libur lebaran. Airlangga menyebut, kebijakan itu diterapkan untuk menjaga ritme pemulihan ekonomi nasional yang mulai melaju kencang pada kuartal II-2021.

Sebelumnya, Airlangga telah mengatakan optimis menghadapi target pertumbuhan ekonomi 7% pada kuartal II-2021. Hal ini tampak dari sejumlah indikator mulai dari realisasi penanaman modal asing (PMA) hingga indeks keyakinan konsumen (IKK) yang terus membaik.(RCS)