Goncangan Stabilitas Global, OJK Sebut Indonesia Berhasil Jaga Pertumbuhan Ekonomi
- Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyatakan bahwa dalam situasi ketidakpastian ekonomi global, pihaknya mengaku telah melakukan pelbagai antisipasi dengan baik.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa Indonesia berhasil mempertahankan stabilitas perekonomian nasionalnya di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya pada acara CEO Networking 2023 dengan tema “Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration” di Jakarta, pada Selasa, 07 November 2023.
Mahendra menyatakan bahwa dalam situasi ketidakpastian ekonomi global OJK telah melakukan pelbagai antisipasi dengan baik. Hal ini supaya tidak mengalami kejutan atau kejutan tak terduga.
- OJK Dukung Perbankan Syariah jadi Pesaing Utama Bank Konvensional
- Anwar Usman Giliran Dilaporkan ke Ombudsman
- Ramalan Industri Asuransi Syariah Indonesia Tahun 2024
“Justru kita telah menyiapkan antisipasi dengan langkah-langkah dengan tugas kita dalam kontrol dan kewenangan kita. Nyatanya di tengah ancaman perekonomian global, laju pertumbuhan ekonomi Indonesai tetap dapat berlanjut dengan baik,” kata Mahendra dalam siaran pers OJK pada Rabu, 08 November 2023.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun terjadi perlambatan ekonomi global, dampak perubahan iklim, dan penurunan harga komoditas ekspor utama, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,94% secara tahunan dan 5,05 persen secara kuartal ke kuartal.
Asal tahu saja, acara tersebut diselenggarakan OJK bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam rangka memeringati 46 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Pratomiyono, Pimpinan SRO, serta diikuti oleh lebih dari 500 Direksi maupun Perwakilan stakeholders di Pasar Modal Indonesia.
Lebih lanjut, Mahendra menekankan beberapa strategi krusial yang perlu diimplementasikan guna mempertahankan kinerja perekonomian, antara lain meningkatkan kolaborasi, melakukan antisipasi, dan menjaga disiplin dalam pelaksanaan agenda reformasi di sektor jasa keuangan, sehingga perekonomian dapat terus berjalan dengan lancar.
“Kata kuncinya di tengah kondisi seperti ini yaitu Cohesive Collaboration. Kita pastikan agenda reformasi Sektor Jasa Keuangan atau masing-masing institusi dan stakeholder dilakukan dengan baik atau tidak. Dalam hal itu saya laporkan reformasi yang dilakukan OJK untuk mendukung seluruh sektor jasa keuangan bangkit mencapai real potential of Indonesia,” kata Mahendra.
Menurutnya, OJK telah mengimplementasikan sejumlah langkah dan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan seluruh sektor jasa keuangan. Di sektor Pasar Modal, OJK telah mengeluarkan Peraturan OJK No. 18 tahun 2023 mengenai Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan. Peraturan ini memperluas kategori efek yang dapat diajukan melalui penawaran umum.
Selain itu, OJK telah meluncurkan Bursa Karbon secara efektif pada akhir 26 September 2023. Dalam lingkup transisi dan dekarbonisasi, OJK akan menyempurnakan kerangka peraturan yang ada dengan mengacu pada ISSB IFRS S2 yang mengharuskan perusahaan mengungkapkan risiko fisik dan transisi akibat perubahan iklim dengan pengembangan rencana transisi masing-masing.
Sebagai tambahan, kegiatan CEO Networking 2023 ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara OJK sebagai regulator dengan para pelaku pasar, dan seluruh stakeholders untuk bersama-sama menghadapi tantangan dan dinamika global yang serba dalam ketidakpastian.
Dengan semakin meningkatnya sinergi antara regulator bersama CEO dan seluruh stakeholders, diharapkan dapat mendukung akselerasi pertumbuhan Pasar Modal Indonesia ke depan dan berkontribusi dalam kemajuan perekonomian Indonesia.

socmed
Editor
