Upaya Berkelanjutan Lippo Karawaci dalam Terapkan ESG

JAKARTA - Akhir-akhir ini, isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) menjadi fokus utama dalam banyak keputusan investasi. Dalam aspek lingkungan keberlanjutan, pengelolaan air dan limbah sangat penting dalam operasional Lippo Karawaci. 

Air diketahui berhubungan erat dengan kesehatan dan kesejahteraan para penghuni, pasien, penyewa, serta pengunjung perusahaan. Di sini, PT Lippo Karawaci Tbk mengambil pendekatan holistik dan aktif untuk mengurangi konsumsi air dan produksi limbah di area operasional. 

Tidak hanya itu, perusahaan juga aktif bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Berikut sejumlah upaya Lippo Karawaci untuk mendorong terwujudnya ESG, dikutip TrenAsia.com dari Laporan Berkelanjutan perusahaan 2022, Kamis 10 Agustus 2023. 

Mengoptimalkan Penggunaan Air

Lippo Karawaci berkomitmen menerapkan pengelolaan air secara hati-hati di seluruh segmen bisnisnya. Perusahaan menyadari pentingnya mengurangi pemakaian air dan meningkatkan efisiensi penggunaannya, mengingat Indonesia telah diidentifikasi sebagai daerah dengan risiko kekurangan air “tinggi” hingga “sangat tinggi” menurut Atlas Risiko Air Saluran Air dari World Resources Institute.

Daur Ulang Air

Perusahaan telah melakukan investasi yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan dalam mendaur ulang air hujan dan air limbah untuk menambah sumber air dan mengurangi pengambilan air.

Perusahaan membangun beberapa kolam retensi di area perumahan untuk menghimpun air hujan dan air limbah, yang selanjutnya diolah untuk dimanfaatkan kembali. Perusahaan juga mengolah air limbah untuk digunakan kembali dalam kegiatan operasional, seperti irigasi, pembersihan saluran air, menara pendingin, dan toilet flushing.

Pengolahan dan Distribusi Air

Selain pengelolaan air di lapangan sebagai bagian dari operasional, perusahaan memiliki unit bisnis khusus yang terlibat langsung dalam proses pengolahan dan distribusi air di townships utama dan wilayah operasional melalui PT Sentra Asritama Realty Development di bawah naungan LPKR dan PT Tirta Sari Nirmala di bawah naungan LPCK, serta divisi pengelolaan air yang baru didirikan di bawah TMD milik GMTD.

Ini merupakan bagian dari strategi ketangguhan air kami secara holistik, yang bertujuan untuk mengurangi disrupsi pada pasokan air kami dan untuk memastikan pengelolaan kami terhadap pengambilan air, konsumsi air, dan pembuangan yang bertanggung jawab.

Pembuangan Air

Lippo Karawaci mematuhi semua peraturan daerah terkait pembuangan air limbah dan memastikan tidak ada dampak yang ditimbulkan pada pemangku kepentingan atau keanekaragaman hayati lokal serta hilir dari penggunaan air.

Semua air limbah yang dibuang dari properti telah diolah melalui instalasi pengolahan air limbah yang bersertifikasi, yang mana sebagian besar berada di lokasi, sebelum dibuang atau didaur ulang.

Limbah

Di sini, unit bisnis perusahaan bekerja sama dengan vendor pihak ketiga yang bersertifikat guna mengumpulkan dan membuang limbah yang dihasilkan properti dan townships perusahaan.

Sedangkan limbah B3, perusahaan mengambil langkah tambahan untuk memastikan bahwa seluruh proses pengumpulan, penyimpanan, dan pembuangan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

Kelola Limbah Secara Bertanggung Jawab

Untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dan mempromosikan daur ulang, perusahaan menerapkan berbagai inisiatif pada operasional seperti, mengurangi dan mendaur ulang limbah medis, mengurangi plastik sekali pakai, digitalisasi, dan mengumpulkan sampah organik untuk dijadikan kompos.

Di samping itu, secara aktif perusahaan juga melibatkan karyawan, pengunjung, penyewa, dan penghuni dengan mengadakan kampanye edukasi dan program uji coba daur ulang.

Material

Perusahaan berkomitmen untuk lebih efisien dalam penggunaan material dan menggunakan material ramah lingkungan jika memungkinkan. Lippo Karawaci menggunakan bahan material bangunan seperti beton, besi, kaca, dan kayu.

Untuk mengurangi jumlah penggunaan bahan bangunan serta limbah konstruksi, perusahaan menjajaki berbagai inisiatif seperti pra fabrikasi dan mendaur ulang sisa material, serta secara aktif mendorong penghuni untuk merenovasi rumah mereka daripada merobohkan dan membangun rumah baru.