Rekind Siap Alirkan Gas ke Petrokimia Gresik Melalui Proyek Lapangan Unitisasi JTB
- Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind), mulai menyalurkan gas bumi ke PT Petrokimia Gresik melalui proyek pengembangan gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB).

Debrinata Rizky
Author


JAKARTA - Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind), mulai menyalurkan gas bumi ke PT Petrokimia Gresik melalui proyek pengembangan gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB).
Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih mengungkapkan rencananya, Petrokimia Gresik akan menyerap gas bumi sebesar 15-17 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
"Mahakarya Rekind di Proyek Lapangan JTB kini mulai dirasakan kontribusinya, terutama dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan ketahanan pangan yang tengah gencar digaungkan pemerintah," ujar Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih dalam keterangannya, Kamis, 26 Januari 2023.
- Mengenal Daechang, Makanan Khas Korea yang Viral di TikTok
- Telan Anggaran Rp600 Miliar, Kota Solo Bangun Museum Termegah di Jawa Tengah
- Sumatra Utara hingga Bali, Ini Daerah yang Manfaatkan LNG sebagai Green Energy
Adapun dalam penyaluran gas dari Lapangan JTB, aliran gas ini memanfaatkan pipa transmisi Gresik-Semarang yang dikelola oleh afiliasi subholding gas, yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas).
Lapangan Gas JTB yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia. Dari target 172 MMSCFD yang ditetapkan pemerintah, JTB bisa menghasilkan sales gas sebesar 192 MMSCFD.
Sejak dilakukan tender, Rekind mampu membuat harganya terkendali. Dari sisi capital expenditure (capex), proyek pemurnian gas ini mampu mengurangi capex sebesar US$200 juta setara dengan Rp2,99 triliun.
Selain menggandeng tenaga kerja lokal, dalam proyek JTB Rekind sudah menunjuk 268 vendor lokal dengan nilai kontrak sebesar Rp3,25 triliun. Serta Rekind mampu menghasilkan nilai TKDN sebesar 40,69% lebih tinggi dari komitmennya diangka 40,03%.

Drean Muhyil Ihsan
Editor
