Korporasi

Rekam Jejak Yuddy Renaldi dan Dinamika Bank BJB di Tengah Kasus Hukum

  • Yuddy Renaldi, bankir berpengalaman yang memimpin Bank BJB sejak 2019, mengundurkan diri di tengah penyidikan kasus dugaan korupsi anggaran iklan di bank milik Pemprov Jawa Barat dan Banten. Simak rekam jejak kariernya dan dinamika Bank BJB.
Public Expose BJB - Panji 2.jpg
Dari ki-ka : Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi bersama Direktur Keuangan bank bjb Hana Dartiwan saat public expose 2024 di Jakarta, Selasa 10 Desember 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA - Yuddy Renaldi adalah bankir yang lama berkarier di sektor keuangan. Ia menjabat sebagai Direktur Utama Bank BJB sejak 2019. Namun, di tengah kasus hukum yang menimpa bank ini, ia memilih mengundurkan diri pada Maret 2025.

Yuddy meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Trisakti pada 1990 dan melanjutkan studi magister di STIE IPWI Jakarta. Ia memulai kariernya di Bank Pembangunan Indonesia sebelum bergabung dengan Bank Mandiri dan kemudian melanjutkan perjalanan profesionalnya di Bank BNI.

Di Bank Mandiri, Yuddy menjabat sebagai Group Head Special Asset Management II pada 2013-2016. Ia lalu dipercaya sebagai Group Head Subsidiaries Management hingga 2017. Setelah itu, ia bergabung dengan Bank BNI sebagai SEVP Remedial & Recovery hingga 2019 sebelum akhirnya ke Bank BJB.

Sejak 2019, Yuddy memimpin Bank BJB dan membawa berbagai inovasi. Bank ini meraih penghargaan internasional Indonesia-Turkiye Global Leaders Business Forum & Award II 2022. Selain itu, Yuddy menerima penghargaan The Best Global Leaders 2022 berkat kontribusinya dalam pengembangan perusahaan.

Ia juga memperoleh pengakuan dalam Infobank Top 100 CEO and The Next Leader Forum 2022 sebagai CEO of The Year. Selama empat tahun berturut-turut sejak 2020, ia meraih Best CEO in KBMI 2 kategori Employees' Choice dari The Iconomics.

Pada Juni 2024, Yuddy Renaldi kembali mendapat penghargaan Indonesia 10 Top Banker Award 2024 dalam acara 5th Anniversary Indonesia Top Bank Awards 2024 yang diadakan oleh The Iconomics. Capaian ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin berpengaruh dalam industri perbankan nasional.

Kasus Korupsi Iklan Bank BJB

Di tengah rekam jejak gemilangnya, Bank BJB tersandung dugaan korupsi dana iklan periode 2021-2023 senilai Rp 200 miliar. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencurigai adanya penggelembungan anggaran dalam penempatan iklan yang melibatkan sejumlah pejabat bank tersebut.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merilis audit pada Maret 2024 dan menemukan indikasi markup senilai Rp 28 miliar. Dari total tagihan Rp 37,9 miliar, hanya Rp 9,7 miliar yang terkonfirmasi sebagai biaya iklan yang sah, menunjukkan adanya penyimpangan anggaran.

Secara keseluruhan, Bank BJB mengalokasikan Rp 341 miliar untuk belanja iklan melalui enam perusahaan agensi. Namun, dalam kurun waktu 2021-2023, ditemukan indikasi penggelembungan dana iklan hingga Rp 200 miliar, yang diduga mengalir ke pejabat serta petinggi bank tersebut.

KPK mulai menyelidiki kasus ini sejak September 2024 dan telah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik). Hingga saat ini, KPK telah menetapkan lima tersangka dari kalangan petinggi Bank BJB serta pihak swasta, meskipun identitas mereka belum diumumkan.

Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan bahwa pengungkapan nama-nama tersangka merupakan kewenangan penyidik. “Kewenangan dari penyidik,” katanya kepada wartawan di Jakarta pada Rabu, 5 Maret. Hingga kini, meskipun penyelidikan sudah berjalan, belum ada satu pun tersangka korupsi yang ditahan.

Pengunduran Diri Yuddy Renaldi di Tengah Kasus

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengonfirmasi bahwa Yuddy Renaldi mengundurkan diri di tengah kasus ini. Namun, ia tidak dapat memastikan apakah pengunduran diri tersebut terkait langsung dengan proses hukum yang sedang berjalan di KPK terhadap dugaan korupsi.

"Kami menghormati seluruh proses hukum tersebut. Karena yang bersangkutan sudah mengundurkan diri, maka hal ini tidak akan mengganggu proses pelayanan di BJB," ujar Dedi dalam pernyataannya di Gedung Pakuan, Bandung, pada Rabu, 5 Maret 2025.

Bank BJB tetap beroperasi sebagaimana mestinya di bawah pengawasan pemegang saham dan regulator. Pengunduran diri Yuddy menjadi sorotan publik karena selama enam tahun terakhir, ia berhasil membawa bank ini tumbuh di tengah tantangan ekonomi dan disrupsi digital.

Dengan pengalaman panjangnya di dunia perbankan dan kepemimpinan di berbagai institusi keuangan, masih menjadi tanda tanya besar langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Yuddy Renaldi setelah pengunduran dirinya dari Bank BJB.