Korporasi

Progres Pembangunan Proyek IKN PTPP Senilai Rp3,7 Triliun

  • PTPP merinci kontrak baru tersebut terdidi dari tujuh proyek
Apartemen Evenciio Margonda.jpg
Asry Mandiri Gugat BUMN PTPP dalam Proyek Apartemen Evenciio Depok / Dok. PP Properti (pp-properti.com)

JAKARTA – Emiten konstruksi, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan telah mengantongi kontrak baru di Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai Rp3,75 triliun per Mei 2023.

Dalam keterbukaan informasi, Selasa 13 Juni 2023, PTPP merinci kontrak baru tersebut terdidi dari tujuh proyek. Pertama, penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tahap 1, KIPP tahap 2, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, Jalan Tol IKN Segment 3BKariangau - Sp. Tempadung, Gedung Istana Negara, Kantor Kepresidenan, dan Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

“Perseroan telah menyelesaikan proyek KIPP Tahap 1 yang telah mencapai 100 persen pada Mei 2023,” tulis Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Effendi.

Sementara untuk KIPP Tahap 2 saat ini progresnya mencapai 52,14% dengan target penyelesaian pada November 2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp280,12 miliar. Selanjutnya, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat  senilai Rp423,76 miliar sudah mencapai progres 22,36%.

Dilanjutkan dengan  Jalan Tol IKN Segment 3BKariangau - Sp. Tempadung dengan nilai kontrak sebesar Rp687,75 miliar, progresnya mencapai 22,34%. Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara seharga Rp664,26 miliar progresnya 12,83%.

Gedung Kantor Kepresidenan senilai Rp773 miliar dengan progres  12,52%,  dan Gedung Kemensetneg dengan nilai kontrak sebesar Rp835,67 miliar atau progres baru 6,99%. 

Untuk skema pembayarannya, Bakhtiyar menerangkan PTPP mengadopsi pembayaran secara bertahapa sesuai dengan progress pekerjaan dengan dengan sistem monthly payment atau milestone menyesuaikan dengan kondisi kontraknya.

Anggaran Baru IKN

Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui penambahan anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp15 triliun. Kebijakan tersebut membuat alokasi dana untuk proyek IKN tahun ini menembus Rp37 triliun. 

Sebelumnya DPR telah menyetujui penganggaran Rp22 triliun untuk pembangunan IKN pada 2023. Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, mengatakan penganggaran untuk proyek IKN yang sebelumnya disepakati Rp22 triliun kini bertambah menjadi Rp37 triliun. “Pemerintah menambah Rp15 triliun tahun ini,” ujar Said dikutip dari The Financial Times, Selasa 13 Juni 2023. 

Kebijakan penambahan anggaran tak lepas dari upaya percepatan proyek ambisius Presiden Joko Widodo tersebut. Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat realisasi pembangunan IKN hingga 4 Juni 2023 mencapai 29,87 persen. 

Pemerintah sendiri menargetkan penyelesaian infrastruktur pelayanan publik seperti istana kepresidenan dan sejumlah gedung kementerian utama pada pertengahan 2024. Sekitar 16.000 pegawai negeri sipil, polisi dan TNI akan mulai pindah ke IKN tahun depan. “Pada Juni (2024) Presiden diharapkan sudah bisa tinggal di sana,” ujar Said. 

Kementerian PUPR mencatat dana untuk menunjang infrastruktur IKN tahun 2020-2023 sebesar Rp36,72 triliun. Adapun pembiayaan IKN dari 2020-2024 diperkirakan mencapai Rp62,27 triliun dengan total 76 paket pekerjaan. “Saat ini kami telah melelang 37 paket proyek IKN lainnya yang mencapai Rp21,41 triliun,” ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. 

Serap Ratusan Ribu Pekerja

Anggaran untuk mendukung infrastruktur dasar IKN 2023 sebesar Rp26,67 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk menunjang infrastruktur sumber daya air (Rp1,14 triliun), jalan dan jembatan (Rp9,72 triliun), permukiman (Rp11,58 triliun), perumahan (Rp4,20 triliun), dan bina konstruksi (Rp0,37 triliun).

Kemudian realisasi program padat karya tahun 2023 sebesar Rp15,07 triliun dengan perkembangan serapan anggaran Rp5,04 triliun atau sebesar 33,44%. Anggaran tersebut untuk menyerap 141.507 tenaga kerja atau sebanyak 19,84% dari total target serapan 713.000 pekerja.

Sementara itu, Presiden Jokowi memberikan tawaran baru pada investor di Singapura untuk pembangunan IKN senilai US$32 miliar. Mengutip Reuters, Jokowi menawarkan 3000 paket pembangunan senilai US$2,6 miliar kepada investor dengan janji pengembalian yang tinggi. 

“Semuanya baik-baik saja, tidak perlu khawatir. Investasi Anda di Indonesia akan tetap aman, pembangunan ibu kota Nusantara terus berlanjut,” ujar Presiden.