Korporasi

Perawatan Pabrik Amonia Anak Usaha Surya Esa Perkasa (ESSA) Mundur Hingga Akhir 2021

  • Emiten migas PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mengumumkan penghentian operasional pabrik amonia yang dikelola anak usahanya, PT Panca Amara Utama (PAU) diperkirakan baru akan rampung pada Desember 2021.
<p>Emiten pemurnian gas PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) / Sep.co.id</p>

Emiten pemurnian gas PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) / Sep.co.id

(Istimewa)

JAKARTA – Emiten migas PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mengumumkan penghentian operasional pabrik amonia yang dikelola anak usahanya, PT Panca Amara Utama (PAU) diperkirakan baru akan rampung pada Desember 2021.

Penutupan pabrik tersebut akibat adanya pemeliharaan atau maintenance yang diumumkan akan selesai selama sebulan sejak diumumkan pada 21 Oktober 2021. Artinya, jangka waktu pemeliharaan pabrik akan mundur dari target sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan Surya Esa Perkasa, Erfine Kumala Furi menjelaskan bahwa turnaround maintenance pabrik amonia PAU telah dilaksanakan pada 11 Oktober 2021 dan telah berjalan dengan baik.

Menurutnya, turnaround maintenance itu merupakan kegiatan yang sangat penting bagi keberlangsungan pabrik dan dilakukan saat pabrik berada dalam keadaan tidak beroperasi (shutdown), termasuk pergantian dan pemeliharaan korektif peralatan dan katalis.

Pemeliharaan ini diperkirakan paling cepat diselesaikan dalam waktu sekitar 1 – 3 bulan. Hanya saja, jangka waktu pemeliharaan tergantung pada hasil temuan di lapangan serta jumlah komponen yang harus diperbaiki atau diganti.

“Melihat dari kondisi terkini di lapangan, diperkirakan turnaround maintenance baru akan selesai dengan baik dan sesuai harapan pada bulan Desember 2021,” ujarnya melalui keterbukaan informasi, Senin, 29 November 2021.

Erfine menjelaskan, kegiatan turnaround maintenance ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh pabrik PAU sejak fasilitas pabrik beroperasi pada bulan Agustus 2018. 

Pabrik tersebut satu-satunya di dunia yang memanfaatkan teknologi terbaru untuk menghasilkan amoniak yang disebut KBR Reforming Exchanger System and Purifier Technology (KBR).

“Sehingga, tim KBR sebagai mitra teknologi telah berada di lapangan sejak awal untuk mengawasi kegiatan pemeliharaan, terutama untuk memastikan fasilitas pabrik akan berjalan secara optimal setelah kegiatan ini,” pungkasnya.