Pendapatan Naik, Laba Bersih AKRA Kuartal I-2025 Terkoreksi Tipis
- Peningkatan pendapatan ini dibarengi dengan naiknya beban pokok pendapatan sebesar 4,62% menjadi Rp932,9 miliar.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), emiten distribusi energi, mencatatkan kinerja pendapatan solid sepanjang kuartal I-2025, ditopang oleh kekuatan berbagai lini bisnis utama, khususnya segmen perdagangan dan distribusi.
Dalam laporan keuangannya, AKRA membukukan pendapatan sebesar Rp10,18 triliun, tumbuh 4,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,81 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari segmen perdagangan dan distribusi yang mencapai Rp9,65 triliun, menjadikannya tulang punggung utama pendapatan perusahaan.
Lini bisnis lainnya juga turut berkontribusi, seperti manufaktur senilai Rp128 miliar, logistik sebesar Rp436,1 miliar, serta kawasan industry, khususnya dari pengelolaan KEK JIIPE di Gresik—yang menyumbang Rp235,29 miliar.
- Airlangga: MasterCard dan Visa Bebas Beroperasi, QRIS Bukan Hambatan
- Penonton Melonjak Usai Lebaran, Prospek Kinerja Cinema XXI Tahun ini Tetap Cerah
- Airlangga Bertemu Menkeu AS, Fokus Bahas ini dalam Negosiasi Tarif Resiprokal
Namun, peningkatan pendapatan ini dibarengi dengan naiknya beban pokok pendapatan sebesar 4,62% menjadi Rp932,9 miliar. Alhasil, laba kotor hanya meningkat tipis 3,64% menjadi Rp926 miliar, dibandingkan Rp894 miliar pada kuartal I-2024.
Tekanan dari sisi beban turut berdampak pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yang turun 5,08% menjadi Rp565,2 miliar, dari sebelumnya Rp595,4 miliar.
Meski demikian, manajemen tetap optimistis terhadap prospek bisnis ke depan. Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo, menyatakan bahwa kinerja kuartal I-2025 mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan untuk segmen perdagangan dan distribusi.
Ia juga menyoroti pentingnya pendapatan berulang dari sektor utilitas dan kawasan industri sebagai mesin pertumbuhan baru. “Neraca keuangan kami yang solid dan arus kas yang kuat memungkinkan kami untuk terus berinvestasi demi masa depan dan memberikan laba yang tinggi kepada para pemegang saham,” ujar Haryanto dalam keterangan resmi, Jumat, 25 April 2025.
AKRA menetapkan panduan laba bersih tahun 2025 di kisaran Rp2,4 triliun hingga Rp2,6 triliun. Target ini ditopang oleh pertumbuhan volume perdagangan yang berkelanjutan, terutama dari sektor pertambangan, serta rencana penjualan lahan seluas 80–110 hektare di kawasan industri JIIPE.
Pendapatan dari utilitas para penyewa baru serta ekspansi jaringan distribusi bahan bakar ritel ke wilayah potensial juga menjadi pendorong tambahan, sejalan dengan fokus perusahaan membangun bisnis yang tangguh, terdiversifikasi, dan berorientasi jangka panjang.
Dari sisi struktur keuangan, total aset AKRA per akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp32,64 triliun, sedikit menurun dibanding posisi akhir 2024 sebesar Rp33,11 triliun. Liabilitas turut menurun menjadi Rp17,37 triliun dari Rp18,48 triliun, mencerminkan perbaikan kewajiban jangka pendek dan panjang.
Sementara itu, ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp15,27 triliun dari Rp14,62 triliun, mencerminkan akumulasi laba ditahan dan penguatan struktur permodalan. Kas dan setara kas tercatat sebesar Rp5,07 triliun, turun dari Rp5,36 triliun, seiring aktivitas investasi dan ekspansi strategis yang terus dijalankan perusahaan.

Amirudin Zuhri
Editor
