Mengenal Anggoro Eko Cahyo: Sosok di Balik Transformasi BPJS dan Kini Pimpin BSI
- Yang menarik, Anggoro ini juga menggeser Sunarso, mantan bos BBRI, yang sebelumnya kuat dirumorkan akan memimpin perbankan syariah tersebut. Lalu, bagaimana sepak terjang Anggoro di dunia keuangan nasional?

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) akhirnya memiliki pemimpin baru. Anggoro Eko Cahyo resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama BSI dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Jumat, 16 Mei 2025.
Penunjukan ini sekaligus mengakhiri kekosongan posisi pucuk pimpinan setelah Hery Gunardi dipromosikan menjadi Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada 24 Maret 2025 lalu.
Yang menarik, Anggoro ini juga menggeser Sunarso, mantan bos BBRI, yang sebelumnya kuat dirumorkan akan memimpin perbankan syariah tersebut. Lalu, bagaimana sepak terjang Anggoro di dunia keuangan nasional?
- Naik Lagi Rp23.000, Cek Daftar Harga Emas Antam Hari Ini
- Prabowo Fokus Deregulasi yang Hambat Daya Saing Industri Pada Karya
- Harga Sembako di DKI Jakarta Senin, 19 Mei 2025, Cabe Rawit Ijo Besar Naik, Kelapa Kupas Turun
Anggoro bukan figur baru dalam lanskap perbankan nasional maupun sektor publik. Sebelum ditunjuk memimpin BSI, ia menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan sejak Februari 2022, dalam periode kepemimpinan 2021–2026.
Namun, rekam jejak profesionalnya jauh lebih panjang, dimulai dari karier panjangnya di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) selama lebih dari dua dekade. Pada 1994, Anggoro menempati posisi sebagai Asisten Manajer Marketing Officer di cabang BNI Mataram.
Dari posisi awal ini, ia secara konsisten menunjukkan kinerja dan kepemimpinan, yang membawanya menempati berbagai posisi strategis, mulai dari pengembangan produk dan layanan nasabah hingga komunikasi korporat dan pendanaan.
Kemudian, pada 2010–2011, ia dipercaya sebagai Pemimpin Wilayah Jakarta Kota, kemudian berpindah ke Jakarta BSD. Kariernya terus menanjak saat ia memimpin Divisi Jaringan dan Layanan (2011–2012), serta Divisi Human Capital (2012–2015).
Setelah itu, ia menjabat Direktur Bisnis Konsumer (2015–2018), Direktur Keuangan (2018–2020), hingga akhirnya ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama BNI pada 2020, menjadi salah satu posisi eksekutif tertinggi di institusi tersebut.
Pengalaman panjang di BNI menjadi modal penting saat Anggoro beralih ke BPJS Ketenagakerjaan. Di bawah kepemimpinannya, BPJS meluncurkan sejumlah inisiatif strategis, salah satunya adalah peluncuran aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) yang mempercepat proses klaim Jaminan Hari Tua (JHT).
Proses yang semula rumit dipangkas menjadi hanya tiga tahap dan dapat dicairkan dalam satu hari kerja, selama dokumen lengkap. Tak hanya berfokus pada efisiensi layanan, Anggoro juga memperluas cakupan perlindungan sosial dengan pendekatan berbasis komunitas.
Yang menarik, Anggor aktif menggandeng kelompok tani, nelayan, hingga komunitas keagamaan, memanfaatkan peran tokoh masyarakat sebagai agen sosialisasi jaminan sosial—terutama untuk menjangkau pekerja informal yang selama ini luput dari sistem perlindungan nasional.
Kiprah Anggoro juga melampaui institusi yang dipimpinnya. Ia sempat menjabat Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), yang berperan dalam menyusun standar sistem pembayaran nasional. Selain itu, ia aktif di Ikatan Bankir Indonesia (IBI) sebagai Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Advokasi, memperjuangkan isu-isu strategis dalam industri jasa keuangan.
Secara akademis, Anggoro memiliki bekal pendidikan yang solid. Ia menyelesaikan studi Sarjana Teknik dan Manajemen Industri di Institut Teknologi Indonesia (ITI) pada 1992, lalu melanjutkan Magister Agribisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2002. Kombinasi latar belakang teknik dan manajerial ini memperkuat kemampuannya dalam mengelola transformasi di organisasi besar.
Dengan rekam jejak lintas sektor dan gaya kepemimpinan yang adaptif, Anggoro Eko Cahyo diharapkan mampu membawa BSI melangkah lebih jauh. Fokus pada transformasi digital, penguatan inklusi keuangan, dan inovasi produk menjadi arah strategis yang dinantikan dari kepemimpinannya.
Penunjukan Anggoro juga menjadi sinyal positif bagi perkembangan industri keuangan syariah nasional. Dari seorang bankir muda hingga pimpinan lembaga strategis negara, perjalanan kariernya mencerminkan konsistensi dalam dedikasi dan kapabilitas. Kini, tantangan baru terbentang di hadapannya: membawa BSI bersaing di tengah ketatnya industri perbankan serta gelombang percepatan digitalisasi.

Ananda Astridianka
Editor
