Korporasi

Medco Energi (MEDC) Genjot Produksi Migas dan Listrik Lewat Proyek Baru di 2025

  • Di sektor ketenagalistrikan, anak usaha Medco Power akan mengoperasikan proyek IPP Geotermal Ijen Fase I secara komersial pada kuartal I-2025.
IMG_5112.jpeg
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) (Dok/MEDC)

JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menargetkan peningkatan kinerja operasional di sektor minyak dan gas (migas) serta ketenagalistrikan pada 2025, seiring dengan penyelesaian dan pengoperasian sejumlah proyek baru.

Director & Chief Financial Officer Medco Energi Internasional, Anthony R. Mathias, menjelaskan bahwa peningkatan produksi perseroan akan didorong oleh kontribusi proyek-proyek strategis di kedua sektor utama tersebut. “Produksi Medco pada 2025 akan ditopang oleh penyelesaian proyek baru di bidang migas dan kelistrikan,” ujarnya dalam laporan tahunan 2024 yang dikutip pada Kamis, 15 Mei 2025.

Berdasarkan data perusahaan, dua lapangan migas, Terubuk dan Forel, di wilayah South Natuna Sea Block B dijadwalkan mulai berproduksi pada kuartal II-2025. Selain itu, MEDC juga akan melakukan optimalisasi fasilitas produksi di Corridor Suban pada kuartal IV-2025.

Di sektor ketenagalistrikan, anak usaha Medco Power akan mengoperasikan proyek IPP Geotermal Ijen Fase I secara komersial pada kuartal I-2025. Disusul oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bali Timur yang ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II-2025.

Sementara itu, proyek ekspansi Pembangkit Listrik Energi Listrik Batam (ELB) dengan kapasitas 39 megawatt (MW) ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal IV-2025.

Target Produksi dan Belanja Modal

Direktur Utama Medco, Hilmi Panigoro, bersama CEO Medco, Roberto Lorato, menyampaikan bahwa panduan kinerja untuk tahun 2025 mencakup target produksi migas sebesar 145.000–150.000 barrel oil equivalent per day (mboepd), dengan biaya kas per unit dijaga di bawah US$10 per boe.

“Belanja modal untuk sektor migas diperkirakan mencapai US$400 juta, difokuskan pada pengembangan Natuna Terubuk, Senoro Fase 2, eksplorasi Corridor, serta proyek internasional di Blok 60 Oman dan Bualuang Fase V,” terang Lorato.

Untuk sektor kelistrikan, Medco Power menargetkan volume penjualan sebesar 4.500 gigawatt-hour (GWh), dengan alokasi belanja modal senilai US$30 juta. Investasi ini akan difokuskan pada penyelesaian ekspansi ELB, pengeboran eksplorasi geotermal Bonjol, serta tahap pra-final investment decision (FID) proyek Solar PV Bulan.

“Strategi keuangan Medco tetap mengedepankan ketahanan dan adaptasi, melalui disiplin eksekusi, alokasi modal yang bijak, dan komitmen untuk terus menurunkan utang (deleveraging),” tambah Anthony.

Proyek Smelter Amman Mineral

Di sisi lain, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) diperkirakan mulai mengantongi pendapatan pertama dari produksi smelter pada Maret 2025. 

Fasilitas tersebut dirancang untuk menghasilkan hingga 222.000 ton katoda tembaga Grade A London Metal Exchange (LME) per tahun serta 830.000 ton asam sulfat per tahun.