Likuiditas Cukup, Danamon Setop Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun
PT Bank Danamon lndonesia Tbk (BDMN) memutuskan untuk melakukan penghentian penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Bank Danamon sebesar Rp5 triliun.

Drean Muhyil Ihsan
Author


Gedung Bank Danamon. / Danamon.co.id
(Istimewa)JAKARTA – PT Bank Danamon lndonesia Tbk (BDMN) memutuskan untuk menghentikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Bank Danamon sebesar Rp5 triliun.
Perseroan sendiri telah menghimpun dana sebanyak Rp2 triliun melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Bank Danamon Tahap l Tahun 2019.
Direktur Keuangan Bank Danamon, Muljono Tjandra menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melanjutkan penerbitan obligasi tersebut. Alasannya, kondisi likuiditas perseroan saat ini masih terjaga dengan baik.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Alasan lain yang membuat Danamon menghentikan penerbitan obligasi adalah karena masih baiknya proyeksi pertumbuhan dana pihak ketiga di masa depan. Dengan begitu, Danamon menyisakan Rp3 triliun dari target emisi surat utang sebelumnya.
“Terdapat sisa PUB Obligasi Berkelanjutan I Bank Danamon yang tidak diterbitkan sebesar Rp3 triliun,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 22 April 2021.
Asal tahu saja, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idAAA untuk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dengan prospek peringkat stabil pada 4 Maret 2021.
Di pasar modal, harga saham BDMN turun 0,76% menuju level Rp2.600 pada penutupan perdagangan Rabu, 21 April 2021. Saat ini, kapitalisasi pasar (market capitalization) BDMN tercatat sebanyak Rp25,41 triliun. (SKO)
