Investor Baru Masuk Proyek Smelter Kuala Tanjung Masuk, Inalum Siap IPO
- Hingga Oktober 2024, belum ada BUMN yang melakukan IPO. Pencatatan saham terakhir dilakukan oleh PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) pada 24 Februari 2023.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan bahwa rencana penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan dipersiapkan lebih matang setelah masuknya investor baru dalam proyek ekspansi smelter di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Menurut Kartika, Kementerian BUMN telah menjaring dua calon investor strategis yang akan bermitra dengan Inalum dalam proyek tersebut. "Ada dua calon yang sudah kita seleksi," ujar Kartika di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.
Kartika juga mengungkapkan bahwa kementeriannya tengah memfinalisasi keputusan investasi akhir (Final Investment Decision/FID) untuk proyek peningkatan kapasitas produksi tersebut.
- Prabowo Punya Strategi Genjot Penerimaan Pajak Tanpa Naikan Tarif, Apakah Berhasil?
- Link Live Streaming Bahrain Vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- LPCK Minta Restu Rights Issue 3 Miliar Saham, Potensi Raup Dana Segar Rp2,3 Triliun
Secara paralel, dokumen keputusan investasi untuk pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase II di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, juga sedang dikejar penyelesaiannya dan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Ia memperkirakan IPO Inalum dan MIND ID dapat efektif dilakukan pada 2026-2027. "Kami akan mempertimbangkan IPO Inalum setelah kerjasama ini selesai. Selain itu, IPO untuk MIND ID juga akan dikaji," tambah Kartika
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan injeksi bauksit perdana untuk SGAR Mempawah Fase I, proyek kolaborasi antara Inalum dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), pada 24 September 2024.
Investasi SGAR Mempawah Fase I mencapai US$831,5 juta dan direncanakan akan menambah kapasitas produksi smelter grade alumina (SGA) hingga 1 juta ton, dengan serapan bauksit dari hulu sebesar 3 juta ton.
ANTM dan Inalum juga berencana melanjutkan pembangunan SGAR Mempawah Fase II, yang berpotensi menambah kapasitas produksi alumina sebesar 1-2 juta ton. “Investasi untuk fase II diperkirakan sekitar US$900 juta, sedikit lebih rendah dari fase I karena tidak memerlukan pembangunan pembangkit baru,” kata Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso.
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, berharap bahwa di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, semakin banyak perusahaan BUMN yang melakukan IPO.
Dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 pada Selasa, 8 Oktober 2024, Iman menyatakan, "Kami berharap semakin banyak perusahaan, terutama yang berukuran besar, dapat melantai di bursa," katanya.
Hingga Oktober 2024, belum ada BUMN yang melakukan IPO. Pencatatan saham terakhir dilakukan oleh PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) pada 24 Februari 2023. Dalam IPO tersebut, PGEO meraih dana sebesar Rp9,06 triliun dengan melepas 10,35 miliar saham atau setara dengan 25% kepemilikan sahamnya ke publik.

Amirudin Zuhri
Editor
