Kolom & Foto

GIIAS 2025 Resmi Ditutup: Pengunjung Meningkat, Transaksi Turun

  • Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkap jumlah pengunjung pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang berlangsung 23 Juli hingga 3 Agustus 2025 di ICE BSD, Tangerang, mengalami pertumbuhan 5-7%. Namun hal itu tak berbanding lurus dengan transaksi. Apa penyebabnya?
Penutupan GIIAS 2025 - Panji 1.jpg
Pameran otomotif GIIAS 2025 di Indonesia ICE BSD, Tangerang. (Foto : Panji Asmoro/TrenAsia)

JAKARTA, TRENASIA.ID--Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkap jumlah pengunjung pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang berlangsung 23 Juli hingga 3 Agustus 2025 di ICE BSD, Tangerang, mengalami pertumbuhan 5-7%. 

Selama 10 hari penyelenggaraan, GIIAS 2025 menyuguhkan kemeriahan dunia otomotif dengan kehadiran puluhan merek kendaraan roda empat, roda dua, dan pelaku industri pendukung. Pameran tahun ini diikuti oleh berbagai merek ternama, baik dari dalam maupun luar negeri. 

Untuk roda empat, nama-nama besar seperti Toyota, Honda, Mitsubishi Motors, Hyundai, BMW, Mercedes-Benz,BYD, Wuling, dan VinFast tampil dengan jajaran produk terbarunya. Tak ketinggalan pula kehadiran pabrikan kendaraan komersial seperti Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, dan UD Trucks.

Dari sektor roda dua, brand seperti Alva, Vespa, Royal Enfield, Harley-Davidson, dan Astra Honda Motor turut meramaikan pameran dengan menampilkan teknologi terbaru mereka, termasuk tren motor listrik yang semakin digemari pasar Indonesia. 

Dengan kehadiran merek-merek dari industri otomotif global, GIIAS 2025 tidak hanya menjadi ajang pamer kendaraan, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan pengalaman langsung bagi masyarakat mengenai arah perkembangan teknologi otomotif, termasuk tren elektrifikasi dan mobilitas berkelanjutan. 

Namun, peningkatan jumlah pengunjung ini tidak serta-merta berbanding lurus dengan nilai transaksi yang dihasilkan. GAIKINDO mencatat adanya kecenderungan penurunan pada sisi transaksi, termasuk pembelian kendaraan baru. Faktor utama yang disinyalir menjadi penyebab adalah melemahnya daya beli masyarakat. 

Foto : Panji Asmoro/TrenAsia