Dunia

Putin Tawarkan Mineral langka Rusia dan Ukraina ke AS

  • Bagian dari usulan Putin adalah Rusia bekerja sama dengan Amerika dalam produksi dan pasokan aluminium dari Rusia
vladimir putin.jpg

JAKARTA- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia terbuka untuk menawarkan pada Amerika akses ke mineral langka. Termasuk dari Ukraina yang diduduki Rusia.

Hal ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump berulang kali mendesak Ukraina  menyerahkan sebagian mineralnya sebagai imbalan atas dukungan pada perang.  Sebuah kesepakatan yang menurut seorang menteri Ukraina saat ini sedang diselesaikan.

Dalam wawancara di TV pemerintah pada  Senin 24 Februari 2025 Putin mengatakan siap untuk menawarkan sumber daya kepada mitra Amerika dalam proyek bersama. Termasuk pertambangan di "wilayah baru" Rusia. Ini merujuk pada wilayah timur Ukraina yang diduduki Rusia sejak melancarkan invasi besar-besaran tiga tahun lalu.

Proposal tersebut juga dapat melihat kedua negara berkolaborasi dalam ekstraksi aluminium dan pasokan ke AS untuk menstabilkan harga.

Dalam wawancara yang disiarkan di televisi, Putin menanggapi desakan Trump untuk mengakses deposit mineral Ukraina dengan mengatakan bahwa mereka siap bekerja sama dengan "mitra asing", termasuk perusahaan pertambangan mineral.

Putin mengatakan bahwa kesepakatan potensial AS-Ukraina mengenai mineral langka tidak menjadi masalah. “Saya ingin menekankan, Rusia memiliki sumber daya semacam ini yang jauh lebih banyak daripada Ukraina," katanya.

"Untuk wilayah baru, sama saja. Kami siap menarik mitra asing ke wilayah yang disebut baru, ke wilayah bersejarah kami, yang telah kembali ke Federasi Rusia," imbuhnya.

Ia juga menyarankan bahwa Rusia dan AS dapat berkolaborasi dalam produksi aluminium di Krasnoyarsk, di Siberia. Tempat salah satu pembuat aluminium Rusia, Rusal, memiliki pabrik peleburan terbesarnya. Komentar yang disiarkan televisi itu menyusul rapat kabinet tentang sumber daya alam Rusia.

Pada  Selasa 25 Februari 2025 juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan mengatakan bahwa proposal tersebut membuka prospek yang cukup luas. Dia juga menambahkan bahwa AS membutuhkan mineral tanah jarang dan Rusia memiliki banyak sekali.

Memberikan akses ke mineral kepada AS merupakan langkah yang menarik perhatian Putin. Ini mengingat betapa bangganya Kremlin dalam menjaga kekayaan alam Rusia di tangan Rusia. Pada tahun 2023, Putin menuduh Barat, khususnya Amerika, mencoba memecah belah Rusia untuk mendapatkan akses ke sumber daya alamnya.

Ukraina Menghadapi Tekanan

Intervensi Putin terjadi saat Ukraina menghadapi tekanan yang meningkat dari pemerintahan Trump untuk menandatangani kesepakatan guna mengakses deposit mineralnya.

Kyiv memperkirakan bahwa sekitar 5% bahan baku penting dunia berada di Ukraina. Namun, beberapa deposit mineral telah disita oleh Rusia dalam tiga tahun sejak invasinya ke Ukraina. 

Trump mengatakan awal bulan ini bahwa bantuan militer dan ekonomi AS ke Ukraina berjumlah sekitar US$500 miliar  dan ia ingin Amerika memiliki akses ke mineral Ukraina senilai itu.

Zelenzky membantah angka itu dan juga dikatakan menginginkan setiap kesepakatan mencakup jaminan keamanan. 

Pada hari Senin, wakil perdana menteri Ukraina untuk integrasi Eropa dan Euro-Atlantik, Olga Stefanishyna, mengatakan negosiasi mengenai kesepakatan tersebut sangat konstruktif. “Hampir semua rincian utama telah diselesaikan".

Uni Eropa juga telah mengusulkan kemitraan dengan Ukraina yang akan memberinya akses ke mineral. Sebuah proposal yang disebut oleh Komisaris Eropa untuk strategi industri, Stéphane Séjourné, sebagai "win-win".