Dunia

Perang Terus Berlanjut, Pariwisata Ukraina Rugi Rp308 Triliun

  • Sebanyak 900 situs sejarah dan budaya di Ukraina mengalami kerusakan atau bahkan hancur selama konflik berkepanjangan. Kerusakan tersebut juga termasuk landmark bersejarah, museum seni, dan situs berharga lainnya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Ukraina.
ukraina s.jpg

JAKARTA - Konflik berkelanjutan antara Ukraina dan Rusia tidak hanya meninggalkan luka di ranah politik dan militer, tetapi juga menimbulkan dampak serius pada sektor budaya dan pariwisata Ukraina. 

Pada Kamis (29/2), Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, mengumumkan bahwa kerugian di sektor pariwisata akibat konflik tersebut telah mencapai setidaknya mencapai US$19,6 miliar atau sekitar Rp307,72 triliun (kurs Rp15.700).

Menurut Shmyhal, sebanyak 900 situs sejarah dan budaya di Ukraina mengalami kerusakan atau bahkan hancur selama konflik berkepanjangan. 

Kerusakan tersebut juga termasuk landmark bersejarah, museum seni, dan situs berharga lainnya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Ukraina.

Sebagai tanggapan terhadap kerusakan ini, pemerintah Ukraina berencana untuk menyusun daftar khusus yang mencatat fasilitas budaya dan pariwisata yang terkena dampak. 

Daftar ini diharapkan tidak hanya akan berfungsi sebagai alat dokumentasi, tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan jumlah kompensasi yang seharusnya diterima dari Rusia.

"Kami akan membuat daftar khusus untuk menentukan kompensasi dari Rusia. Kami membutuhkan dukungan internasional untuk merekonstruksi situs-situs ini yang merupakan warisan budaya kami," ujar Shmyhal, Dilansir Xinhua, Jumat, 1 Maret 2024.

Pentingnya pemulihan tidak hanya terletak pada aspek finansial, tetapi juga pada pelestarian warisan budaya Ukraina yang memiliki nilai sejarah dan artistik yang tinggi. 

Fasilitas-fasilitas yang rusak tidak hanya merupakan bagian penting dari identitas nasional, tetapi juga menjadi daya tarik pariwisata yang penting.

Meskipun besarnya kerugian yang diumumkan mencapai  US$19,6 miliar atau sekitar Rp307,72 triliun, Shmyhal menyoroti bahwa Ukraina membutuhkan dana sebesar US$8,9 atau sekitar Rp39,73 triliun untuk memulihkan situs budaya dan pariwisata yang rusak akibat konflik. 

Upaya pemerintah ini mencerminkan tekad untuk melindungi dan memulihkan warisan budaya negara, sambil mencari keadilan finansial dalam menghadapi kerugian yang terus berlanjut akibat konflik yang meresahkan. 

Pihak Ukraina berharap akan mendapatkan dukungan internasional untuk merealisasikan upaya pemulihan ini dan menjaga keberlanjutan warisan budayanya.