Kepolisian Austria Selamatkan Korban Perdagangan Manusia yang Disembunyikan di Bawah Truk
- Kepolisian Austria menemukan delapan migran dalam kondisi kritis di dalam sebuah kotak kayu yang diletakkan di bawah truk.

Fadel Surur
Author


Truk sarat muatan atau over dimension over load (ODOL) melintas di ruas jalan Tol JORR, TB Simatupang, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)BERLIN – Kepolisian Austria melaporkan penemuan delapan migran dalam kondisi kritis di dalam sebuah kotak kayu yang diletakkan di bawah truk.
Pihak kepolisian mengatakan bahwa mereka berasal dari Turki dan adalah korban perdagangan manusia dari Rumania melalui Hungaria lalu Austria, seperti dikutip TrenAsia.com dari AP News pada 10 Februari 2022.
Beberapa dari mereka menderita hipotermia selama perjalanan dalam suhu beku dan beberapa pingsan karena terpapar asap knalpot truk selama berjam-jam, lapor polisi dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 9 Februari 2022.
- Kurs Dolar Hari Ini: Rupiah Berpotensi Menguat ke Rp14.370 per Dolar AS
- Meski Banyak Kredit Online Ilegal, OJK Bilang Tren Pinjol Punya Dampak Positif Bagi Ekonomi
- IHSG Terus Melesat hingga 0,31 Persen ke 6.856 di Pagi Hari Ini
Polisi menambahkan bahwa para migran menyebut kotak persembunyian mereka sebagai “kotak horor”.
Penemuan “kotak horor” dan penangkapan sebenarnya telah terjadi bulan lalu di Schwechat, tenggara Wina. Penyelidik Austria dilaporkan menerima kabar tersebut dari otoritas Jerman.
Pengemudi truk asal Turki berusia 39 tahun ditangkap bersama terduga kaki tangannya yang berusia 56 tahun.
Pengemudi truk mengaku telah menyelundupkan lebih dari 40 orang ke Austria dalam delapan perjalanan. Setiap korban diminta membayar sekitar 15.000 sampai 16.000 euro atau setara dengan Rp246 juta sampai Rp262 juta (asumsi kurs Rp16.382,92 per euro) untuk perjalanan berbahaya itu.
“Kasus ini membuktikan sekali lagi betapa tidak manusiawinya tindakan kriminal perdagangan manusia terorganisir,” kata Menteri Dalam Negeri Austria Gerhard Karner, pada media lokal Austria, ORF, seperti dikutip dari AP News.

Sukirno
Editor
