Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Begini Gejala, Penyebab hingga Pencegahannya
- Mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang berusia 82 tahun, didiagnosis menderita kanker prostat yang telah menyebar ke tulangnya, menurut pernyataan dari kantornya pada Minggu, 19 Mei 2025.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang berusia 82 tahun, didiagnosis menderita kanker prostat yang telah menyebar ke tulangnya, menurut pernyataan dari kantornya pada Minggu. 19 Mei 2025.
Dilansir dari BBC, Biden, yang meninggalkan jabatannya pada Januari, didiagnosis pada Jumat, 17 Mei 2025, setelah mengunjungi dokter pekan lalu karena mengalami gejala terkait saluran kemih.
Jenis kanker yang dideritanya termasuk bentuk yang lebih agresif, dengan skor Gleason 9 dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa penyakitnya dikategorikan sebagai tingkat tinggi dan sel kanker berpotensi menyebar dengan cepat, menurut Cancer Research UK.
- Peran Ikonik yang Mengubah Takdir, Momen Emas Para Bintang K-Drama
- 7 Artis Papan Atas yang Ubah Investasi Properti jadi Ladang Emas, Ada Taylor Swift
- Makanan Indonesia Masuk Daftar Tumisan Terenak di Dunia 2025, Ada Sambal Goreng
Biden dan keluarganya dikabarkan sedang mempertimbangkan berbagai pilihan pengobatan. Kantornya juga menyebutkan kanker tersebut sensitif terhadap hormon, sehingga kemungkinan besar dapat dikendalikan.
“Minggu lalu, Presiden Joe Biden menjalani pemeriksaan setelah ditemukan benjolan pada prostatnya yang baru, setelah mengalami peningkatan gejala pada saluran kemih. Pada hari Jumat, dia didiagnosis mengidap kanker prostat dengan skor Gleason 9 (Kelompok Grade 5) dan telah menyebar ke tulang,” tulis pernyataan kantor Biden yang dirilis hari Minggu.
“Meski ini merupakan bentuk penyakit yang lebih agresif, kanker tersebut tampaknya sensitif terhadap hormon sehingga memungkinkan pengelolaan yang efektif,” sambungnya.
Setelah kabar diagnosisnya tersebar, mantan presiden ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik dari kubu Demokrat maupun Republik.
Apa Itu Kanker Prostat?
Kanker prostat adalah pertumbuhan sel yang dimulai di kelenjar prostat. Prostat sendiri merupakan kelenjar kecil yang berperan dalam produksi air mani, dan letaknya berada tepat di bawah kandung kemih. Prostat merupakan bagian dari sistem reproduksi pria.
Dilansir dari mayoclinic.org, kanker prostat termasuk salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi. Umumnya, kanker ini terdeteksi pada tahap awal dan pertumbuhannya cenderung lambat. Sebagian besar penderita kanker prostat dapat disembuhkan.
Orang yang didiagnosis dengan kanker prostat stadium awal biasanya memiliki banyak pilihan pengobatan. Namun, memahami berbagai pilihan ini dan menentukan langkah terbaik bisa terasa membingungkan. Pengobatan dapat berupa operasi, terapi radiasi, atau pemantauan secara hati-hati untuk melihat apakah kanker berkembang.
Jika kanker menyebar ke luar prostat atau ke bagian tubuh lain, masih tersedia berbagai pilihan pengobatan. Meskipun kanker prostat yang menyebar lebih sulit disembuhkan, pengobatan tetap dapat memperlambat perkembangan kanker dan membantu memperpanjang usia penderita, meskipun kesembuhan total mungkin tidak bisa dicapai.
Gejala
Kanker prostat mungkin tidak menimbulkan gejala pada awalnya. Sebagian besar kanker prostat ditemukan pada stadium awal. Ini berarti kanker hanya ada di prostat. Kanker prostat stadium awal sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, jika gejala muncul pada tahap awal, beberapa tanda yang mungkin terjadi antara lain:
- Adanya darah dalam urine yang bisa membuat warnanya menjadi merah muda, merah, atau seperti warna minuman cola.
- Adanya darah dalam air mani.
- Rasa ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya.
- Kesulitan untuk memulai buang air kecil.
- Bangun di malam hari lebih sering untuk buang air kecil.
Jika kanker prostat menyebar ke bagian tubuh lain, gejala tambahan dapat muncul. Kanker prostat yang sudah menyebar disebut kanker prostat metastatik, atau juga dikenal sebagai kanker prostat stadium 4 atau kanker prostat lanjut.
Beberapa tanda dan gejala kanker prostat lanjut meliputi:
- Terjadinya kebocoran urine tanpa sengaja.
- Sakit punggung.
- Nyeri pada tulang.
- Kesulitan mendapatkan ereksi, yang disebut disfungsi ereksi.
- Merasa sangat lelah.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Kelemahan pada lengan atau kaki.
Penyebab
Penyebab kanker prostat sering kali tidak jelas. Namun, para tenaga medis telah menemukan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker ini, seperti usia lanjut, obesitas, dan riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker prostat. Penyebab pasti dari kanker prostat seringkali tidak diketahui.
Kanker prostat dimulai ketika sel-sel di prostat mengalami perubahan pada DNA mereka. DNA sel berisi instruksi yang mengatur fungsi dan perilaku sel tersebut. Pada sel yang sehat, DNA mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel secara teratur, serta menentukan kapan sel tersebut harus mati.
Namun, pada sel kanker, perubahan DNA menyebabkan instruksi yang berbeda. Perubahan ini membuat sel kanker tumbuh dan berkembang biak dengan cepat. Sel kanker juga dapat terus hidup sementara sel sehat seharusnya mati, sehingga terjadi penumpukan sel yang berlebihan.
Sel-sel kanker ini dapat membentuk benjolan yang disebut tumor. Tumor tersebut bisa terus membesar dan merusak jaringan sehat di sekitarnya. Seiring waktu, sel kanker dapat melepaskan diri dan menyebar ke bagian tubuh lain. Penyebaran kanker ini disebut kanker metastatik.
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat meliputi:
- Usia lanjut. Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia, dan paling sering terjadi setelah usia 50 tahun.
- Ras dan etnis. Di Amerika Serikat, orang kulit hitam memiliki risiko kanker prostat yang lebih tinggi dibandingkan dengan ras dan etnis lainnya. Para tenaga medis belum sepenuhnya memahami alasan pastinya. Pada orang kulit hitam, kanker prostat juga cenderung tumbuh lebih cepat atau sudah dalam stadium lanjut saat terdeteksi.
- Riwayat keluarga yang mengindap kanker prostat. Jika ada anggota keluarga sedarah, seperti orang tua atau saudara kandung, yang pernah didiagnosis kanker prostat, risiko Anda untuk mengalaminya juga bisa meningkat. Risiko ini juga bisa bertambah jika kerabat dekat lain seperti kakek-nenek atau paman-bibi pernah menderita kanker prostat.
- Riwayat perubahan DNA dalam keluarga. Beberapa perubahan DNA yang meningkatkan risiko kanker dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Perubahan DNA seperti BRCA1 dan BRCA2 dikenal dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Perubahan ini juga terkenal karena meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.
- Obesitas. Orang yang mengalami obesitas mungkin memiliki risiko kanker prostat yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan sehat. Namun, hasil penelitian terkait hal ini masih beragam. Pada penderita obesitas, kanker prostat cenderung tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin kambuh setelah pengobatan.
- Merokok. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan kanker prostat, meskipun tidak semua studi menyetujuinya. Penderita kanker prostat yang merokok mungkin memiliki risiko kambuhnya kanker yang lebih tinggi. Merokok juga meningkatkan risiko kanker menyebar ke luar prostat.
Komplikasi
Komplikasi kanker prostat dan pengobatannya meliputi:
- Kanker yang menyebar. Kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tulang atau organ lain. Jika kanker prostat menyebar, kondisi ini disebut kanker prostat metastatik.
- Inkontinensia. Kanker prostat dan pengobatannya dapat menyebabkan kebocoran urine, yang juga disebut inkontinensia urine.
- Disfungsi ereksi. Kesulitan ereksi disebut disfungsi ereksi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kanker prostat atau pengobatannya.
Pencegahan
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker prostat. Anda dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat jika Anda:
- Pilihlah pola makan yang sehat. Makanlah berbagai macam buah, sayur, dan biji-bijian utuh. Batasi jumlah lemak hewani yang Anda konsumsi. Buah dan sayur mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda.
Makanan yang dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih rendah meliputi tomat, brokoli, kembang kol, dan kedelai.
Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa makanan ini dapat mencegah kanker. Jika Anda gemar mengonsumsi makanan ini, mungkin ada manfaat tambahan jika Anda memasukkannya ke dalam menu makanan Anda.
- Berolahragalah hampir setiap hari dalam seminggu. Tidak jelas apakah olahraga dapat mencegah kanker prostat. Olahraga dapat membantu Anda menjaga berat badan yang sehat.
Olahraga juga dapat meningkatkan kesehatan dan suasana hati Anda secara keseluruhan. Cobalah berolahraga hampir setiap hari dalam seminggu. Jika Anda baru pertama kali berolahraga, bicarakan dengan dokter. Mulailah dengan perlahan dan tingkatkan waktu berolahraga setiap hari.
- Pertahankan berat badan yang sehat. Jika berat badan Anda saat ini sehat, berusahalah untuk mempertahankannya. Pilih diet sehat dan berolahragalah hampir setiap hari dalam seminggu. Jika Anda perlu menurunkan berat badan, tambahkan lebih banyak olahraga dan kurangi asupan kalori. Mintalah bantuan dokter untuk membuat rencana penurunan berat badan yang sehat.
- Jangan merokok. Jika Anda tidak merokok, jangan mulai merokok. Jika Anda merokok, bicarakan dengan tenaga kesehatan tentang apa yang dapat membantu Anda berhenti merokok. Obat-obatan, produk pengganti nikotin, dan konseling dapat membantu.
- Obat-obatan untuk menurunkan risiko kanker prostat. Jika Anda memiliki risiko tinggi terkena kanker prostat, Anda dan dokter Anda dapat mempertimbangkan obat-obatan untuk menurunkan risiko tersebut.
- Naik Lagi Rp23.000, Cek Daftar Harga Emas Antam Hari Ini
- Prabowo Fokus Deregulasi yang Hambat Daya Saing Industri Pada Karya
- Harga Sembako di DKI Jakarta Senin, 19 Mei 2025, Cabe Rawit Ijo Besar Naik, Kelapa Kupas Turun
Obat-obatan ini meliputi finasteride (Propecia, Proscar) dan dutasteride (Avodart). Obat-obatan ini paling sering digunakan untuk mengobati pembesaran kelenjar prostat.
Mintalah dokter untuk membicarakan manfaat dan risiko obat-obatan ini dengan Anda. Bila kanker prostat terjadi pada orang yang mengonsumsi obat-obatan ini, pertumbuhannya cenderung lebih cepat. Dokter dapat membantu menjelaskan risiko Anda dan apakah obat-obatan ini tepat untuk Anda.

Ananda Astridianka
Editor
